Lurik Akik di JFFF 2019 Pamer Busana Modern Batik Lurik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Koleksi Lurik Akik di Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (Istimewa)

Koleksi Lurik Akik di Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (Istimewa)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2019 menampilkan beragam koleksi busana desainer lokal untuk penikmat fashion, salah satunya Lurik Akik. Brand yang didirikan oleh Eva Tjio pada 2016 ini tampil di sesi bertema OOTD. Lurik Akik memamerkan koleksi terbaru yang didominasi warna hitam, merah putih, dan abu-abu.

Paduan bahan lurik dan batik menghadirkan keunikan pada busana siap Lurik Akik. Keunikan ini membuat Lurik Akik mendapatkan pelanggan setia dari beberapa negara, seperti Australia, Singapura, dan Belanda hanya dalam tiga tahun.

Bahan lurik dan batik didesain menjadi busana dengan tampilan modern, meliputi gaun kemben, jumpsuit kemben, dan PJ set yang selama ini menjadi favorit pelanggan Lurik Akik. 

Lurik Akik juga menampilkan desain hasil kolaborasi dengan Aiya Adams, perancang Indonesia berbasis di Mannheim, Jerman, bertajuk “MIXALIGMENT”. Kolaborasi Lurik Akik X Aiya Adam ini mengambil konsep tidak beraturan dengan memakai bahan lurik motif solid dan garis, yang dirancang berpotongan serong, asimetris.

Koleksi Lurik Akik menggunakan bahan-bahan dari Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) karya pengrajin Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Lurik Akik mendorong para pengrajin lurik dan batik agar tidak beralih menggunakan metode teknik mesin.

“Kami hanya mempekerjakan penjahit-penjahit kecil lokal, semoga dengan demikian Lurik Akik berharap bisa membantu untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup mereka,” ucap Eva dalam rilis yang diterima Tempo.co.

Sejak awal, perempuan yang sudah eksis 15 tahun di bidang garmen dan menangani beberapa merek internasional ini berkomitmen membangun brand lokal yang menghasilkan produk busana siap pakai bertema tradisional dengan desain yang mengikuti tren. Uniknya, pakaian ini dibuat dari paduan bahan tradisional lurik dan batik, serta shibori untuk pria dan perempuan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."