Kurang Tidur dan 3 Hal Ini Bisa Ganggu Produktivitas Kerja

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita tidur di kantor. shutterstock.com

Ilustrasi wanita tidur di kantor. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Produktivitas kerja banyak kriteria penilaiannya mulai dari menyelesaikan tugas tepat waktu, merancang perencanaan dan target sampai memberikan respon yang tepat di tengah rapat konsep atau program. Naik atau turunnya produktivitas kerja banyak faktor yang mempengaruhinya. Mulai dari kesehatan, perubahan emosi, persoalan pribadi hingga tekanan tinggi. Dampak dari produktivitas kerja yang menurun macam-macam bentuknya bisa jadi hilang fokus, melalaikan tugas, tidak inovatif hingga membuat kesalahan fatal.

Agar perjalanan karir Anda berjalan dengan gemilang, ketahui beberapa pemicu yang bisa menganggu produktivitas kerja seperti dilansir dari laman Inc.

1. Masalah di rumah

Kita sering mengatakan pisahkan antara kehidupan pribadi dan profesional. Pernyataan itu menyiratkan bahwa kehidupan pribadi tidak akan mempengaruhi kita saat masuk ke kantor. Tapi tentu saja, bukan itu cara manusia bekerja. Jika ada masalah di rumah, sedikit banyak pasti terpengaruh dengan hal itu saat di kantor dan dapat mengurangi produktivitas kita.

Sebagai satu contoh saja, penelitian menunjukkan perceraian satu orang karyawan membuat perusahaan kehilangan ribuan dolar karena kehilangan produktivitasnya. Sebab meningkatnya persentase ketidakhadiran, kecemasan, depresi, dan faktor lainnya.

Jika Anda berurusan dengan masalah di rumah - baik dalam bentuk hubungan yang tidak bahagia atau orang yang dicintai sedang sakit- solusinya bukan dengan bekerja lebih keras sebagai pengalihan masalah sejenak.

Lebih baik Anda mencari cara konstruktif untuk mengelola masalah yang dihadapi. Apakah terapi, mempekerjakan pengasuh, atau sesuatu yang lain, mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah di rumah akan membuat Anda lebih fokus di kantor.

2. Tingkat percaya diri yang rendah

Percaya diri yang rendah atau banyak keraguan bisa menyebabkan performa kerja menurun atau Anda sendiri yang membuat penghalang kemajuan karir. Biasanya ini berasal dari seseorang yang dengan sengaja membatasi kemampuan diri atau tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya. Mereka merasa tidak pantas untuk menonjol dari hasil pekerjaan yang sudah dibuat. Sebaiknya konsultasikan kondisi itu dengan terapis atau psikolog yang ada di kantor agar tidak ada yang mengambil posisi Anda.

Ilustrasi karyawan buruk. shutterstock.com

3. Kurang tidur

Produktivitas kerja tidak dinilai dari seberapa sering Anda begadang atau menginap di kantor. Malah sebaliknya, waktu tidur yang kurang bisa menganggu produktivitas Anda dalam bekerja. Jika Anda seperti banyak orang yang berpikir bahwa satu atau dua cangkir kopi tambahan di pagi hari akan menebus jam tidur Anda yang hilang di malam sebelumnya, itu hal yang salah.

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak cukup tidur berdampak langsung pada produktivitas. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa kehilangan waktu tidur setidaknya 16 menit dapat menghambat kemampuan Anda untuk tetap fokus dan mempertahankan penilaian yang baik. Konsekuensi-konsekuensi itu bertambah ketika Anda secara teratur tidak tidur dalam jumlah waktu yang cukup sekitar delapan jam lamanya.

Menurut Roy Stein, CEO BabelBark, kualitas tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan, terutama bagi pengusaha. "Tidur nyenyak memiliki pengaruh langsung pada kemampuan seseorang untuk bekerja di bawah tekanan, membuat keputusan penting, dan berpikir jernih," ucap Stein.

"Budaya kantor kami mendorong keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Karena kami percaya bahwa hal ini meningkatkan produktivitas dan mendorong kepuasan kerja yang tinggi."

4. Kecemasan dan stres

Kesehatan mental jelas bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang, termasuk produktivitas kerja.  Tidak banyak orang yang mengakui, menyadari dan mengatasi stres atau kecemasan yang dialaminya. Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan stres dapat mengurangi kinerja di tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja, sampai kualitas kerja secara keseluruhan.

Stres dan kecemasan dapat timbul dari berbagai penyebab, dan kondisi ini dapat menjadi akut atau kronis. Apa pun penyebabnya, yang terpenting Anda mengakui kondisi cemas atau stres itu, lalu mencari sumber daya dan bantuan untuk mengatasinya.

Sumber kecemasan dan stres yang paling umum bagi pengusaha adalah ketidakpastian. Harald Seiz, CEO Karatbars International, menyarankan, "Untuk mencapai tujuan mereka sendiri, pengusaha memerlukan strategi yang terstruktur dan dipikirkan dengan baik. Namun, bahkan rencana yang sudah disusun dengan paling baik tidak semuanya berjalan mulus."

Dia melanjutkan, "Krisis ekonomi, hilangnya karyawan andalan, atau kesulitan dalam kehidupan pribadi menjadi faktor yang jarang dapat diprediksi. Konsekuensinya praktis tidak bisa direncanakan. Menerima kenyataan adalah langkah pertama menuju hubungan yang produktif."

Untuk menghadapi stres yang terkait ketidakpastian, satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah berpura-pura Anda baik-baik saja dan terus bergerak maju. Kondisi seperti itu bisa mengurangi produktivitas, menimbulkan kelelahan, dan kualitas hidup jadi lebih rendah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."