Hindari 4 Kesalahan Ini Kala Merawat Kulit Wajah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kulit wajah kombinasi. shutterstock.com

Ilustrasi kulit wajah kombinasi. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam merawat kulit wajah ada yang memilih jalan menemui ahli kecantikan ataupun ahli kulit. Tapi banyak pula yang menempuh jalan lain dengan menerka-nerka kondisi kulit dengan membandingkan dengan kondisi kulit teman atau koleganya. Ada baiknya untuk menjaga kesehatan kulit wajah hingga tua nanti, berkonsultasilah ke pakar kecantikan diikuti menghindari rutinitas perawatan yang berlebihan atau produk yang tidak tepat. Selain itu, juga jangan lalai memakai produk perlindungan kulit wajah, seperti tabir surya.

Berikut ini beberapa kesalahan saat mendeteksi kulit wajah, memakai produk perawatan hingga hal yang sering dilalaikan seperti dilansir dari laman Well + Good.

1. Kesalahan diagnosis kulit

Semua orang berpikir mereka tahu apakah tipe kulit mereka kering, berminyak, rawan jerawat, atau — paling populer — sensitif. Tetapi jika Anda tidak yakin sepenuhnya, Anda bisa menggunakan produk yang benar-benar salah.

"Masalah terbesar yang saya lihat adalah kesalahan diagnosis - orang berpikir kulit mereka berminyak tetapi pori-pori mereka hanya tersumbat, atau mereka berpikir kulit mereka sensitif tetapi sebenarnya kering dan lapisan pelindung kulit terluarnya telah dilucuti," kata Angelina Umansky, ahli perawatan facial dan pendiri Spa Radiance.

 “Dengan tidak menganalisis kulit Anda dengan benar, akhirnya kulit wajah Anda dirawat dengan produk yang salah. Sebaiknya serahkan urusan analisis kulit Anda kepada ahli kecantikan dan ahli kulit,” tutur Umansky.

2. Pengelupasan lapisan pelindung di kulit wajah

Seperti yang baru-baru ini dlaporkan, hampir 40 persen orang berpikir kulit wajah mereka bersih ketika terasa kencang, yang sebenarnya hanya berarti Anda baru saja mengupas lapisan pelindung kulit Anda. "Masalah umum lain yang saya lihat adalah orang-orang melepaskan lapisan pelindung kulit mereka ketika mencucinya," ujar Umansky.

"Pembersih wajah dan toner dengan kandungan agresif dapat melemahkan lapisan pelindung kulit Anda." Jelas produk ini masih ada karena mereka adalah pilihan bagus untuk beberapa jenis kulit, tetapi sekali lagi, Anda lebih baik memastikan dulu perawatan yang cocok untuk kulit wajah Anda.

Pilihlah toner asam yang diformulasikan dengan bahan-bahan melembapkan untuk menyeimbangkan pengelupasan kulit. "Periksa daftar kandungan pada label, dan jika asamnya tinggi pada daftar dan Anda juga melihat hal-hal seperti alkohol, astringen, atau witch hazel, zat itu dapat menghilangkan lapisan pelindung kulit Anda," kata Umansky . Hentikan sementara pemakaianya selama seminggu, pilihlah susu pembersih.

Ilustrasi wajah bermasalah. Shutterstock

3. Eksfoliasi berlebihan

Eksfoliasi atau pengelupasan kulit salah satu rutinitas perawatan wajah yang digemari sebab mengangkat kotoran di wajah. ”Dewasa ini, semua orang tampaknya melakukan pengelupasan kulit,” ucap Sarah Akram ahli perawatan facial di Washington, D.C.

"Kulit Anda tidak perlu dikelupas setiap hari. Setiap kali Anda melakukan eksfoliasi sama saja dengan melepaskan lapisan kulit teratas dari wajah Anda dengan cara memecah sel-sel kulit Anda secara kimiawi atau fisik,” jelas Akram.

Itu sebabnya, jika Anda tidak memberikan jeda waktu eksfoliasi, kulit dapat menjadi peka, lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dan radiasi UV, serta menjadi berubah warna dan meradang. "Saya menyarankan membatasi pengelupasan kulit menjadi satu hingga tiga kali seminggu," ungkap Akram.

4. Melupakan pemakaian tabir surya

Tentu Anda sudah menyadari betapa pentingnya penggunaan tabir surya untuk perlindungan kulit wajah. Bahkan Akram menekankan fakta bahwa tabir surya itu sangat penting sekalipun tidak berada di bawah teriknya matahari.

“Sinar UVA dan UVB bertanggung jawab atas kerusakan kolagen dan elastin, perubahan warna kulit hingga kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki sehingga memicu kanker kulit berbahaya,” tukasnya. Jadi, pemakaian tabir surya selama 365 hari adalah rutinitas merawat kulit wajah yang tak boleh dilewatkan dan digantikan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."