Panduan Orang Tua Saat Membeli Buku Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak membaca buku. Shutterstock

Ilustrasi anak membaca buku. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Membeli buku bacaan untuk anak rupanya tidak mudah. Sebab, berbagai hal harus diperhatikan orang tua agar hasil membaca bisa diterima anak secara maksimal.

Sebagai bentuk pelajaran, penulis buku bacaan anak Della Naradika pun membagikan beberapa panduan penting bagi orang tua saat memilih buku bacaan bagi anak. Apa sajakah itu? Yang pertama ternyata berhubungan dengan penilaian orang tua pada buku.  Secara umum, orang tua hanya melihat sampul buku tanpa mengetahui isinya.

Padahal, belum tentu animasi kartun yang warna-warni itu memberikan nilai positif pada perkembangan anak. “Jangan lagi hanya lihat cover-nya. Karena lucu, lalu dibeli. Yang lebih penting adalah mengetahui isinya. Jadi buka dulu, Anda pelajari dulu, baru dibelikan untuk anak,” katanya dalam acara Festival Literasi Sekolah di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kemudian hindari membeli buku yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam hal ini, Della mengatakan bahwa orangtua sering mematok buku sesuai dengan usia. Namun ternyata, dikarenakan perbedaan perkembangan anak, kebutuhan di usia yang sama dengan anak lain pun belum tentu sama.

“Buku sekarang banyak mencantumkan usia. Memang ini dipilih dan disesuaikan dengan standar umum anak. Tapi sebenarnya, tidak bisa seperti itu. Bisa saja anak Anda berusia lima tahun tapi kemampuannya setara dengan anak umur tiga atau enam tahun. Jadi yang benar disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.

Terakhir, ini berhubungan dengan aktivitas pasca pembelian buku. Della mengatakan bahwa orangtua sering membeli tanpa menanyakan kembali apa yang didapat anak dari buku yang telah dibaca. Padahal, ini bisa memberikan banyak poin positif bagi anak.

“Kalau anak sudah baca buku, tanya dan minta ia bercerita. Selain mengetahui nilai apa yang dipetik dan disimpan oleh anak, mereka juga dilatih untuk mengasah kemampuan berkomunikasi dan story telling,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."