Awas, Kulit Bersisik Menandakan 3 Penyakit Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi Perioral Dermatitis. Wikipedia.org

Ilustrasi Perioral Dermatitis. Wikipedia.org

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian orang mengalami kulit bersisik saat proses pergantian sel-sel kulit mati. Namun sebagian orang yang mengalami kulit bersisik juga menandakan kondisi kesehatan tertentu. 

Baca juga: Langkah Mudah Mencegah Munculnya Flek Hitam di Wajah

Kulit bersisik tentu menganggu penampilan. Ada sejumlah kondisi pada kulit yang dapat lebih rentan sehingga kulit tampak bersisik. 

1. Dermatitis atopik
Kulit bersisik
karena penyakit ini biasanya timbul di leher, dada, lipatan kulit, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan. Penyebab dermatitis atopik belum diketahui secara pasti. Gejalanya bisa muncul akibat reaksi alergi atau iritasi kulit terhadap zat-zat tertentu, misalnya dari parfum, sabun, maupun bahan pakaian. 

2. Psoriasis
Psoriasis, terutama tipe psoriasis plak, akan menimbulkan gejala berupa kemunculan area-area kemerahan di kulit yang dipenuhi kulit bersisik. Biasanya, kondisi ini timbul di tangan dan kaki, siku dan lutut, serta kulit kepala. Penyakit kulit ini disebabkan oleh faktor keturunan dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, tidak ada pengobatan khusus yang bisa menyembuhkannya. Penanganan dari dokter umumnya hanya diberikan untuk mengurangi gejala dan keluhan yang dirasakan oleh penderita.

3. Ichthyosis
Ichthyosis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh faktor keturunan dan kerap muncul sejak masa kanak-kanak. Penyakit ini memicu sel-sel kulit mati menumpuk di permukaan kulit, serta menimbulkan penampakan kulit bersisik yang sangat kering dan tebal.  Jumlah penderita penyakit ini cukup banyak dan umumnya tidak parah. Oleh sebab itu, penderita biasanya tidak terganggu selama kelembapan kulit mereka tetap terjaga dengan baik. 

Selanjutnya, cara mencegah kulit bersisik

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."