Tak Semua Masker Efektif Hadang Polusi Udara, Pilih yang Tepat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Udara yang kita hirup setiap hari semakin tak sehat. Itulah mengapa kita membutuhkan masker untuk menghadang polusi udara.

Fakta tersebut dikuatkan oleh data dari  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan kalau ada sekitar 6,5 juta kematian setiap tahun akibat polusi udara.  WHO juga menyebutkan kalau kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung merupakan dua kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.

Penyebabnya terutama adalah gas buangan dari kendaraan bermotor. Misalnya saja di Jakarta, ada sekitar 1,4 juta orang yang keluar masuk kota setiap hari. Sebanyak 58 persen menggunakan kendaraan roda dua. Hanya sekitar 30 persen yang memilih menggunakan transportasi umum. 

Baca juga:

Cara Mendapatkan Kulit Sehat Melawan Polusi dan Ruangan Ber-AC

7 Langkah Melindungi Kulit dari Polusi Musim Panas

Tempat dengan kondisi udara terburuk atau paling banyak polusi adalah di jalan. Sedangkan tempat terbaik yang dianggap hampir bebas polusi adalah di dalam ruangan, dengan pendingin ruangan yang bisa menyaring udara.

Untuk mengurangi polusi yang terhirup saat berada di luar ruangan, lakukan pengaturan pernapasan. Hindari aktivitas yang membuat kita menarik napas berat, seperti berolahraga, saat di lingkungan dengan polusi udara yang buruk.

Pilihan lain adalah memakai masker. Ternyata, tidak semua masker bisa melindungi dari polusi udara. Masker yang biasa digunakan di rumah sakit tidak efektif untuk menangkal polusi udara.

Syarat masker yang baik adalah cukup ketat menutupi bagian hidung dan mulut. Selain itu, masker dengan lapisan karbon aktif akan bisa memberi perlindungan lebih. Kandungan karbon tersebut terbukti bisa menetralisir beberapa jenis racun yang terkandung dalam udara berpolusi.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."