4 Hal yang Bisa Dilakukan kala Anak Suka Terbangun di Malam Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi ibu menina-bobokan anak/ tidur dengan anak. Juniorsclub.com

Ilustrasi ibu menina-bobokan anak/ tidur dengan anak. Juniorsclub.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak balita sering terbangun lalu tak bisa tidur lagi, entah mereka menangis atau mengajak bermain sepanjang malam. Jika terjadi secara terus-menerus hal ini tentu akan mengganggu ritme kehidupan sehari-hari, apalagi jika Anda harus bekerja pagi hingga sore hari.

Apa yang harus dilakukan agar anak bisa kembali tidur nyenyak setelah terbangun tengah malam? Jennifer Gingrasfield, spesialis tidur dari Pusat Tidur Rumah Sakit Anak Boston, Amerika Serikat, memberikan empat kiat untuk membuat anak tidur nyenyak sepanjang malam atau mudah tidur kembali jika terbangun tengah malam.

Baca juga:

Yang Mesti Dilakukan bila Anak Sering Terbangun di Malam Hari
Kenali Tanda Anak Menjadi Korban Bullying

#Atur durasi tidur siang
Terkadang terbangun di malam hari lalu sulit tidur lagi karena anak sudah mendapatkan kebutuhan tidur yang cukup di waktu lain. Bantu mereka tidur nyenyak dengan mengatur jadwal tidur yang tepat. Seiring bertambahnya usia, maka jam tidur anak akan semakin berkurang. Pastikan anak tidak tidur siang terlalu lama sehingga tidak merasa lelah dan segar ketika terbangun di malam hari.

#Cari pemicunya
Pahami mengapa mereka bangun di malam hari. Apakah karena mimpi buruk, lapar, kepanasan, kedinginan, atau karena gangguan lain. Setelah mengetahui penyebab anak kerap terbangun di malam hari, Anda bisa melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang menjadi pengganggu, misalnya jika anak terbangun karena mimpi buruk, usahakan agar mereka tidak melihat atau membayangkan hal-hal yang membuat ketakutan sebelum tidur. Jika disebabkan kepanasan atau kedinginan, maka Anda bisa mengatur suhu ruangan, menggunakan sprei, dan selimut, serta baju tidur yang tepat agar tidur lebih nyenyak.

#Hindari kebiasaan kontraproduktif
Hindari kebiasaan kontraporoduktif, seperti mengeloni anak, mengusap-usap punggung, atau memijat anak sebelum tidur karena kebiasaan-kebiasaan tersebut justru bisa menjadi pemicu mengapa anak kerap terbangun di malam hari. Mereka hanya bisa tidur setelah mendapatkan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan tersebut.

#Sederhanakan ritual menjelang tidur
Buatlah ritual menjelang tidur yang sederhana seperti mencuci tangan dan kaki, berdoa, mematikan lampu, mengecup kening, dan mengucapkan selamat malam. Tinggalkan anak dalam kondisi masih terjaga sehingga mereka akan belajar untuk membuat dirinya tidur dengan sendirinya. 

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."