Puasa Ramadan, Ini Cara Menyesuaikan Waktu Kerja dan Ibadah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita kerja terburu-buru. shutterstock.com

Ilustrasi wanita kerja terburu-buru. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Suasana religus tentu akan sangat terasa di bulan Ramadan. Perubahan lainnya antara lain pada pola makan, tidur, hingga bekerja. Puasa sejak subuh hingga magrib, salat tarawih di malam hari, lalu bangun tidur lebih awal untuk sahur, otomatis membuat ritme hidup umat  mulsim berubah. Jelang akhir Ramadhan, ibadah malam ditambah dengan itikaf di masjid.

Baca juga: Hal Yang Harus Diperhatikan Penderita Stroke saat Puasa Ramadan

Semua ibadah yang dijalani akan membuat jam tidur otomatis berkurang. Meski jam kerja berkurang, beban pekerjaan tak banyak berubah. Berikut beberapa cara menyesuaikan pola kerja saat Ramadan. 

#1. Siasati Pola Lembur
Meski beberapa kantor memberlakukan jam kerja normal, ada pula kantor yang mengurangi jam kerja selama Ramadan. Agak repot jika harus lembur. Bekerja lembur berarti Anda harus berbuka puasa di kantor, bahkan melewatkan tarawih. Padahal betapa nikmatnya saat-saat berbuka puasa di rumah bersama keluarga, melaksanakan salat tarawih. Anda pun punya lebih banyak waktu tidur agar tak kesiangan saat bangun sahur.

Lembur bisa disiasati dengan bisa buka puasa dan tarawih bersama keluarga. Caranya, bawa pulang pekerjaan lemburan Anda, lalu kerjakan sebelum atau setelah makan sahur. Jika Anda sudah istirahat dan tidur cukup malam harinya, bekerja di pagi hari akan lebih segar. Selain itu, tak perlu takut terlambat berangkat kerja

#2. Siasati Waktu dan Tempat Bertemu Klien
Apakah Anda termasuk yang sering mengadakan pertemuan dengan klien di luar kantor? Rapat kecil sambil mengopi atau makan siang biasanya jadi pilihan. Memasuki Ramadan, kebiasaan ini tentulah harus disesuaikan. Tapi bukan berarti pekerjaan mandek.

Saat bulan puasa, alih-alih bertemu klien dengan mengopi di siang hari, ubah waktunya saat berbuka puasa saja. Terlalu sering berbuka puasa di luar dengan alasan bertemu klien juga akan mengurangi waktu Anda berbuka puasa dengan keluarga. Mengundang klien rapat di kantor atau Anda yang datang ke kantornya, tidak masalah, kan?

#3. Siasati Istirahat Siang 
Selama Ramadan, waktu tidur tentu berkurang. Tapi bukan alasan untuk bermalas-malasan selama kerja, lho. Untuk membayar tidur yang terpotong akibat sahur dan lembur, manfaatkan saja jam istirahat siang. Alih-alih bergosip dan mengurangi pahal puasa, manfaatkan waktu makan siang untuk beristirahat. Apalagi godaan kantuk biasanya menyerang saat siang hari. Dan ingat, tidurnya orang berpuasa dihitung ibadah, lho.

#4. Siasati Pengeluaran untuk Makan
Pos pengeluaran selama Ramadhan otomatis ikut berubah. Jika biasanya pos terbesar terletak pada makan siang, jajan, plus mengopi, itu tak berlaku selama puasa. Hasrat mengeluarkan uang demi memenuhi "lapar mata" beralih ke waktu berbuka puasa. Tapi jika Anda tak mau keuangan morat-marit di bulan puasa, apalagi mengingat kebutuhan menjelang Lebaran melonjak, cobalah selektif memilih acara buka puasa bersama di luar. Sesekali buka puasa bareng teman-teman di luar, boleh. Tapi tentukan prioritas. Jika Anda lebih sering berbuka puasa di rumah, seharusnya bisa berhemat, lho. Lumayan, bisa untuk biaya persiapan dan mudik Lebaran.

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."