Ingin Berhenti Merokok? Utamakan Motivasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita merokok. shutterstock.com

Ilustrasi wanita merokok. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr. Feni Fitriani Taufik, mengatakan faktor terpenting bagi seorang pecandu rokok untuk berhenti adalah motivasi.

"Meskipun istrinya marah-marah seperti apa, kalau dia tidak memiliki motivasi untuk berhenti merokok tetap akan susah," kata Feni dalam diskusi yang diadakan Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) di Jakarta, Kamis. 2 Mei 2019.

Feni mengatakan seorang pecandu rokok memang sulit berhenti. Ada masa-masa sulit untuk berhenti merokok, setidaknya satu bulan pertama.

Artikel lain:

Kesepian Sama Mematikan seperti Merokok dan Obesitas
Peneliti Pastikan Efek Buruk Merokok di Masa Kehamilan

Mereka akan merasa kreativitas terganggu karena faktor kecanduan. Bahkan, ketika sudah mengidap penyakit paru pun, mereka masih tetap merasa tidak ada yang salah dengan perilaku merokok mereka.

"Pasien paru cenderung menyalahkan pabrik rokok dan mengatakan seharusnya pabrik rokok ditutup. Biasanya kemudian saya sampaikan mengapa dulu ketika masih sehat memilih untuk merokok," tuturnya.

Menurut Feni, dampak fatal rokok terhadap kesehatan biasanya baru terlihat setelah lebih dari 20 tahun merokok dengan berbagai penyakit seperti paru, jantung, stroke, dan lain-lain.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."