Alasan Penderita Kutil Kelamin Tak Boleh Berhubungan Seks

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi pasangan gagal bercinta. Shutterstock

Ilustrasi pasangan gagal bercinta. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penderita kutil kelamin sementara waktu tak boleh melakukan hubungan seks hingga kondisinya pulih. Begitu kata dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV.

"Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama pengobatan, nanti menularkan pada pasangannya," katanya.

Dia mengatakan kutil kelamin bisa diderita siapa pun yang sudah aktif berhubungan badan meskipun hanya melakukannya dengan satu orang.

Baca juga:
Kiat Menjaga Kesehatan Seksual Bagi Suami Istri

"Mengapa? Karena partner-nya mungkin tidak berhubungan dengan satu orang. Orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala karena tidak semua orang terinfeksi HPV gejalanya bisa dilihat dengan mata," ujarnya.

Saat ini ada berbagai metode pengobatan untuk kutil kelamin, yakni mandiri dan klinik. Untuk mandiri, biasanya penderita menggunakan cairan Podofilin, krim Imiquimod, dan salep Sinecatechins. Sementara, jika pasien menjalani pengobatan klinis, biasanya ada beberapa pilihan terapi sesuai derajat keparahan penyakit, antara lain cryotherapy, TCA Liquid, hingga laser.

"Terapi tergantung besarnya kutil, banyaknya kutil. Angka kesembuhan bervariasi tergantung banyaknya, besarnya kutil. Pengobatan bisa berkali-kali. Ada pasien saya kena di anus harus terapi sampai 14 kali baru hilang," kata Anthony.

Dia menambahkan, kutil kelamin perlahan bisa menyebabkan penderita bermasalah saat buang air dan melakukan penetrasi saat berhubungan badan.

"Tidak fatal, tidak membuat penderita meninggal tetapi berdampak psikologis seperti malu, marah, cemas dan tidak percaya diri," katanya.

Artikel lain:
Olahraga dulu, Baru Berhubungan Intim

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."