Perubahan pada Rambut yang Terjadi di Usia 20 sampai 40 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi rambut. Shutterstock.com

Ilustrasi rambut. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti kulit dan tubuh, rambut kita mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, dimulai pada usia dua puluhan. Yael Halaas, M.D., seorang ahli bedah plastik wajah yang mengkhususkan diri pada rambut rontok dan anggota American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery, memaparkan perubahan yang terjadi. 

Baca juga: Penyebab Rambut Rentan Kerontokan Usai Melahirkan

Biasanya kita bereksperimen dengan  perubahan warna rambut, memanaskan styling untuk melengkung dan meluruskan, hingga semua jenis produk uji rambut di usia 20-an. Namun menurut Hallaas, eksperimen yang menyenangkan ini berdampak pada rambut. Selain itu penyebab kerusakan lainnya adalah menggunakan alat panas atau rambut yang diproses berlebihan.

Sementara, jika Anda pernah mendengar bahwa rambut bisa berubah total setiap tujuh tahun sekali, ini bukan cerita dongeng. Rambut benar-benar tumbuh dalam kumpulan di dalam folikel-masing-masing memegang banyak helai rambut.

Sayangnya, dengan melewati dekade berikutnya, kumpulan rambut itu mengalami kerusakan pada beberapa helai, yang menyebabkan penipisan secara keseluruhan.  Hal ini baru diperhatikan seiring bertambahnya usia.

Di usia 30-an ini umumnya kita mulai melihat warna rambut memudar, dan biasanya karena faktor genetik. Beberapa orang mulai beruban sejak usia 20an. Agar rambut tetap terjaga kesehatannya, Halaas menyarankan untuk mengkonsumsi biotin dan vitamin B.

Keduanya merupakan nutrisi penting untuk menyalurkan oksigen ke kulit kepala yang membantu pertumbuhan rambut Anda. Makanan yang menandung vitamin B adalah biji-bijian, daging, makanan laut, dan sayuran hijau. Selain itu, usahakan untuk mencuci rambut tidak lebih dari beberapa hari sekali.

Sedangkan di usia 40-an, menopause salah satu faktor besar yang paling sering mempengaruhi rambut. Hal ini karena tubuh mengalami banyak perubahan fisik untuk menyesuaikan diri dengan kadar hormon yang tidak terduga. "Banyak wanita mengalami gejala yang tidak menyenangkan saat menopause, mulai dari rambut rontok sampai rambut menipis atau bahkan terlihat botak," kata Halaas seperti dilansir dari laman Women's Health.

Penipisan bisa terjadi pada bagian samping, depan, atau atas kepala. Jangan heran jika Anda juga melihat lebih banyak rambut rontok saat menyikat gigi dan mandi. "Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rambut rontok selama menopause karena ketidakseimbangan hormon, khususnya produksi estrogen dan progesteron yang lebih rendah," ujar Halaas.

Hormon ini membantu pertumbuhan rambut lebih cepat. Pertumbuhan rambut melambat dan rambut menjadi lebih tipis saat kadar estrogen dan progesteron turun. Anda mungkin juga memperhatikan penipisan alis, dan rambut di bagian tubuh.

Beberapa obat tertentu dapat mengubah tekstur rambut Anda. Sedangkan jika rambut rontok permanen, solusinya adalah transplantasi rambut. Prosedur ini bisa dilakukan pada usia berapapun, dan dilakukan pada kepala atau alis.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."