Peran Orang Tua Mencegah Anak dari Konten Berbahaya di Internet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pekan lalu, sebuah video YouTube yang berisi instruksi bunuh diri menghebohkan orang tua di Amerika Serikat. Video ini menampilkan YouTuber bernama Filthy Frank yang menjelaskan cara bunuh diri dengan pisau secara singkat. Gawatnya, videonya ini menyasar anak-anak dengan menyelipkan instruksi pada kartun anak.

Baca juga: Jangan Asal Unggah soal Anak di Media Sosial, Awas Dampaknya

Upaya pencegahan agar anak tak menyaksikan konten berbahaya tersebut adalah dengan mengawasi aktivitas mereka di dunia maya. Mantan Presiden Asosiasi Psikolog Amerika, Nadine Kaslow, PhD, menegaskan, orang tua harus selalu memonitor kegiatan anak di dunia maya.

Khusus saluran YouTube, langkah utama adalah dengan mengaktifkan pengaturan restricted mode atau mode terbatas. Pengaturan ini akan menyembunyikan konten tidak pantas yang ditandai pengguna YouTube lain. Meski YouTube telah menyatakan tidak menjamin pengaturan ini akurat 100 persen, setidaknya mengurangi potensi anak terpapar konten berisiko.

Selain itu, orang tua bisa membimbing anak untuk menggunakan YouTube Kids. Sebisa mungkin, luangkan waktu untuk mendampingi anak ketika berselancar di dunia maya.  Pertimbangkan untuk menempatkan komputer di ruang terbuka, yang bisa diakses oleh semua anggota keluarga. Untuk penggunaan gawai, orang tua bisa mengarahkan anak memakai telepon seluler di ruang keluarga atau ketika ada orang dewasa lain yang mendampingi. Sesekali, periksa daftar riwayat anak di dunia maya. Mulai dari aplikasi, situs, game sampai media sosial yang anak gunakan.  

Tak hanya mengawasi, orang tua juga harus berperan aktif memahami aplikasi atau media sosial yang anak gunakan. Dengan menggunakan sendiri, orang tua baru bisa menilai apakah aplikasi dan media sosial yang digunakan aman untuk anak. 

Direktur Project Harmony, komunikasi pusat advokasi anak, Angela Roeber, membeberkan pentingnya komunikasi tentang aktivitas anak di dunia maya. Jabarkan sesuai usia anak tentang keamanan di dunia maya. "Ajak anak bercerita tentang apa aktivitas yang sering mereka lakukan di dunia maya dan konten serta aplikasi apa saja yang digunakan teman mereka. Dengan cara ini, orang tua bisa menyasar potensi masalah dibanding terkejut dengan masalah yang tiba-tiba muncul," kata Angela. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."