Kiat Mengajari Anak Bersabar, Jauhkan Perangkat Elektronik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com

Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengajarkan anak bersabar bukan hal mudah dan kadang justru menguji kesabaran orang tua sendiri. Nikki Shields, pakar kesehatan perilaku dari Quincy Medical Group, memberikan kiat untuk melatih anak-anak bersabar tanpa menguji kesabaran orang tua.

Untuk membuat anak-anak tidak ketergantungan terhadap gawai, Anda juga harus menunjukkan sikap yang sama. Jangan terus terpaku dengan layar gawai. Bersantailah dan nikmati waktu bersama anak dengan melakukan hal-hal yang sifatnya membuat rileks.

“Berikan contoh penggunaan waktu dengan santai tanpa gawai, seperti menikmati alam, berjalan-jalan santai, dan melakukan kegiatan di luar rumah bersama-sama. Tekankan dan berikan nilai lebih pada kegiatan-kegiatan yang tidak mengandung unsur benda elektronik dan gawai kepada anak adalah cara terbaik untuk mengajarkan kesabaran,” jelas Shields.

Artikel lain:
Anak Jadi Selebgram, Orang Tua Pahami Risiko dan Batasannya
Ajarkan Anak Konsep Keuangan dengan 4 Langkah Berikut

Perangkat elektronik dan gawai memang terlihat membuat anak bisa duduk tenang. Namun, ketenangan itu adalah hal yang semu.

Anak-anak yang sudah kecanduan gawai dan perangkat elektronik justru akan menjadi anak yang sangat tidak sabar dan mudah marah ketika keinginannya untuk bermain gawai tidak dituruti.

“Kami bukan ingin menjadi antiperangkat elektronik, namun kami tahu seberapa besar masalah yang bisa disebabkan perangkat elektronik untuk anak-anak. Oleh sebab itu, sebaiknya sejak dini mereka tidak belajar bahwa waktu bermain ponsel, tablet, atau gim video adalah bagian terpenting dari hari mereka. Ini akan membuat mereka lebih mudah dalam belajar bersabar,” kata Nikki Shields.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."