Cara Maudy Ayunda Dukung Anak Muda dengan Program Bimbingan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Maudy Ayunda saat menghadiri acara kampanye Ubah dengan Suara, di Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019. TEMPO/Astari P Sarosa)

Maudy Ayunda saat menghadiri acara kampanye Ubah dengan Suara, di Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019. TEMPO/Astari P Sarosa)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai seorang pesohor dan figur publik, Maudy Ayunda ingin memberikan kontribusi lebih banyak kepada masyarakat Indonesia. Maudy mengatakan kalau dia sebenarnya memiliki mimpi untuk menjadi seorang guru.

Untuk mencapai mimpi tersebut, Maudy mulai mengadakan program sosial bimbingan untuk membantu anak muda lain.

“Jadi bukan mengajar, belum jadi guru, aku membagi dan aku mendukung beberapa anak muda yang memang aku filter lewat aplikasi. Aku lebih membantu mengajarkan hal-hal yang suplementasi kurikulum nasional yang sudah ada,” jelas Maudy.

Artikel terkait:

Maudy Ayunda Ungkap Alasan Senang Belajar

Wanita kelahiran 19 Desember 1994 ini mengatakan kalau dia membagi pengalamannya saat kuliah, membuka percakapan mengenai pendidikan tingkat tinggi, bagaimana cara membuat CV (Curriculum Vitae) atau resume, dan sebagainya.

Maudy melihat kalau di organisasi pendidikan resmi masih kurang membicarakan hal-hal tersebut. Padahal, hal-hal seperti bagaimana cara mencari dukungan dan komunitas saat kuliah dan memiliki pikiran kritis adalah berbagai hal yang juga sama pentingnya dengan kelas dan nilai kuliah.

“Karena di pendidikan konvensional itu masih kurang, jadi aku lebih mendukung ke sana,” lanjut Maudy.

Program Mentorship ditujukan untuk calon mahasiswa yang telah lulus SMA dan berencana kuliah S1 di universitas negeri, swasta, ataupun di luar negeri.

Baca juga:
Pentingnya Pendidikan untuk Karier Maudy Ayunda

Selain dengan program bimbingan ini, Maudy juga sering mengikuti kegiatan sosial yang berhubungan dengan pendidikan. Dia sempat pergi ke Flores di Nusa Tenggara Timur dan melihat kalau masih banyak anak muda yang kekurangan akses pada pendidikan yang baik.

“Kebetulan saya sempat kegiatan sosial di Flores dan kita melihat masalah anak-anak muda banyak yang memilih untuk pindah ke kota. Padahal, di sana itu ada potensi industri bambu yang sangat besar,” tutur Maudy.

Karena itu, Maudy berharap bisa membantu pendidikan di Indonesia dengan melakukan program bimbingan ini.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."