Kata Pakar Sebenarnya Anak Tak Butuh Mainan, Simak Maksudnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com

Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para ahli menganjurkan untuk membatasi jumlah mainan anak. Konselor klinis dari Institut Neufeld di Amerika Serikat, Deborah MacNamara, Ph.D, menerangkan anak tidak selalu butuh mainan ketika bermain.

“Mereka akan mengeksplorasi lingkungan dan barang-barang di sekitar yang menarik untuk mereka,” papar penulis buku Rest, Play, Grow ini.

Meskipun tak ada takaran pasti terkait jumlah mainan yang ideal untuk anak, para ahli menduga rata-rata anak memiliki mainan yang terlalu banyak. Cara utama untuk membatasi jumlah mainan dengan mengurangi kebiasaan membelikan mainan pada anak.

Artikel lain:

Mainan Anak Melimpah, Coba Lakukan Hal Ini
Mainan Anak Lebih Baik Sedikit ketimbang Banyak

Cari alternatif, berikan hadiah selain barang ketika ingin menghadiahi anak, terutama yang masih bayi dan balita karena pada usia ini anak justru lebih tertarik pada hal yang mencuri perhatian, seperti bentuk kotak kado atau kertas kado yang berwarna dibanding mainan itu sendiri. 

Pertimbangkan pula bahwa kemungkinan besar anak akan menerima kado mainan dari orang lain pada hari spesialnya. Khusus untuk anak usia 5 tahun, MacNamara mengingatkan orang tua membeli mainan sesuai dengan minat anak agar tak ada mainan yang sia-sia. Pada usia ini biasanya minat anak telah tampak.

“Orang tua harus melihat mainan apa yang disukai anak. Sediakan barang atau mainan tersebut sambil tetap menyediakan ruang untuk berimajinasi,” sarannya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."