Teh Juga Sumber Cairan Ibu Hamil, Hindari yang Berwarna Pekat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com

Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang dewasa wajib memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2-3 liter atau 8-10 gelas air per harinya. Tetapi khusus bagi ibu hamil disarankan memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 3 liter per hari. Kondisi ini berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan, sekaligus pemenuhan cairan agar organ tubuh ibu hamil dapat berfungsi dengan baik. 

Baca juga: Waspadai 6 Gejala Keguguran Dini saat Hamil

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boy Abidin menjelaskan komposisi organ tubuh pria atau wanita, 60 persen hingga 70 persennya adalah cairan.  Fungsi setiap organ dapat berjalan dengan baik, bila asupan cairannya tercukupi. Otak membutuhkan cairan sebanyak 83 persen, ginjal 83 persen, paru-paru 85 persen, mata 95 persen, jantung 75 persen, dan otot 75 persen.

"Jadi, bisa dilihat sangat pentingnya cairan bagi kerja setiap organ. Terlebih lagi, bagi ibu hamil karena harus menyediakan kebutuhan cairan untuk janin. Jika ibu hamil kurang mendapat asupan cairan, pertumbuhan janin bisa terhambat,” kata Boy Abidin saat ditemui dalam acara Cuckoo Big Launch di CoHive D Lab, Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019.

Menurut Boy sumber cairan bagi ibu hamil tidak selalu air putih. “Air putih memang paling the best, tapi kalau ibu hamilnya itu mual atau morning sickness banyak sumber cairan lain agar tetap terpenuhi kebutuhan hariannya. Air yang ada rasanya juga boleh dikonsumsi sebagai pengganti air putih. Dia bisa minum susu, teh, jus buah atau makanan berkuah,” ujarnya.

Untuk pilihan jus buah, dia menyarankan mengonsumsi buah dengan kandungan air yang tinggi, seperti semangka, melon, jeruk, hingga anggur. Makanan berkuah yang bisa menjadi sumber cairan bagi ibu hamil, contohnya sayur bayam, sayur asem, sop, hingga soto. Namun tetap kendalikan kadar garam, pengawet, dan perasa buatan di dalamnya.

Khusus untuk minum teh, Boy Abidin menuturkan pentingnya menghindari konsumsi teh berwarna pekat. “Ibu hamil boleh minum teh manis dalam kondisi hangat atau dingin. Yang penting kadar kafeinnya tidak lebih dari 200 miligram per hari atau setara dengan 1-2 cangkir saja dalam sehari. Tanda kafein rendah pada teh adalah warnanya yang bening, bukan warna yang pekat, ya. Semakin tinggi kandungan kafein, maka semakin pekat pula warna tehnya. Hal itu tidak baik untuk pencernaan ibu hamil, sebab bisa mengakibatkan sulit buang air besar,” katanya.

Dokter yang juga menjadi presenter talkshow kesehatan di televisi ini mengingatkan jika menggunakan teh celup, seduh di dalam air yang tidak terlalu panas, cukup suam-suam kuku. "Teh celupnya jangan direndam lebih dari lima menit. Warna teh yang bening dan sudah sedikit beraroma itu sudah cukup, jangan sampai warnanya pekat,” tandas Boy. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."