Sarapan Tak Bisa Diganti dengan Minuman, Simak Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
ilustrasi sarapan (pixabay.com)

ilustrasi sarapan (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika sibuk di pagi hari, sebagian orang memilih mengganti sarapan dengan minuman, misalnya jus, susu, teh, dan sebagainya. Ahli gizi dokter Rita Ramayulis mengatakan sarapan seperti itu tidak memiliki semua gizi yang dibutuhkan di pagi hari.

Baca: Sarapan itu Penting, Tapi Ingat Waktu dan Menu yang Tepat

Rita menjelaskan proses mengunyah makanan dapat membantu pergerakan motorik kasar di sekitar mulut. Mengunyah juga dapat menurunkan hormon grealin yang menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan hormon cholecytokinin yang menurunkan nafsu makan.

“Dengan demikian, sarapan membuat kita merasa kenyang lebih lama,” kata Rita Ramayulis di Ritz Carlton SCBD, Jakarta Selatan, Selasa 29 Januari 2019. Jika sarapan hanya dengan minum teh, kopi, atau susu, maka tubuh masih merasa kurang sesuatu.

Ilustrasi sarapan kue dan roti. Shutterstock

Kondisi tersebut, menurut Rita., akan membuat orang tersebut ingin makan sesuatu setelahnya. Ujung-ujungnya, yang disantap adalah camilan yang tidak mengandung gizi sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Sereal dan 8 Makanan Ini Tak Baik untuk Sarapan

“Ada risiko mendapatkan zat gizi yang tidak seimbang," kata Rita Ramayulis. "Jadi bukan hanya komposisi saja, secara psikologis tidak mendapatkan kepuasan yang sama."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."