Sereal dan 8 Makanan Ini Tak Baik untuk Sarapan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Sereal dan susu. Dok: StockXpert

Sereal dan susu. Dok: StockXpert

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaSarapan sangat penting untuk menjaga ketahanan tubuh sepanjang hari. Sarapan yang sehat bisa memberikan energi yang tepat bagi tubuh dalam menjalankan aktivitas hingga waktu makan siang menjelang.

Baca juga:

Sarapan Tak Cuma Makan Pagi, Khasiatnya Langsing dan Gigi Sehat

Sarapan yang sehat merupakan kombinasi protein, serat, dan lemak sehat yang tepat. Sayangnya, Banyak orang yang cenderung salah memilih makanan saat sarapan dan ternyata justru bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda.

Bahkan, mungkin saja Anda tidak tahu apakah sarapan yang dikonsumsi sudah sehat? Mengutip laman Boldsky, berikut makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat sarapan. 

1. Sereal

Kebanyakan orang mengira sereal sarapan adalah pilihan bergizi untuk orang dewasa dan anak-anak. Banyak paket sereal mencantumkan mengandung biji-bijian. Tetapi, faktanya sereal diproses dan mengandung sebagian besar biji-bijian olahan dan gula tambahan. Selain itu, sereal sarapan tinggi karbohidrat dan rendah serat tidak akan membuat perut kenyang dan Anda akan lapar sebelum jam makan siang.

2. Sandwich

Banyak sandwich yang mengandung natrium, pengawet, dan lemak tidak sehat. Sandwich yang dilapisi dengan keju dan daging olahan seperti bacon dan sosis sangat tinggi lemak yang kurang baik untuk tubuh. Sebagai gantinya, cobalah sandwich dengan isian sayuran yang tentu saja sangat sehat bagi tubuh Anda.

3. Oatmeal campuran

Oatmeal yang dibeli di toko bisa jadi hanyalah sereal kotak yang terselubung. Rasa oatmeal dan pre-mixed adalah makanan yang paling buruk untuk dimakan di pagi hari karena mereka sangat kaya dengan gula. Selain itu, oatmeal campuran biasanya dibuat dengan oat instan, yang diproses tinggi dan rendah serat. Buatlah oatmeal sendiri dari bahan-bahan yang sehat seperti gandum yang disangrai.

4. Pancake dan Wafel

Pancake dan wafel adalah pilihan populer untuk sarapan. Biasanya dibuat dengan tepung, gula, telur dan susu tetapi keduanya terlihat berbeda dalam bentuk dan tekstur.

Tapi apa yang membuat pancake dan wafel makanan terburuk untuk dimakan di pagi hari? Kedua makanan ini mengandung banyak tepung halus dan topping-nya mengandung sirup jagung fruktosa tinggi. Sirup jagung fruktosa tinggi dapat meningkatkan peradangan yang mendorong resistensi insulin yang akhirnya dapat menyebabkan diabetes 2.

5. Yoghurt Rendah Lemak

Yoghurt dengan buah-buahan terlihat sehat dari luar tetapi tidak ketika Anda mengkonsumsinya pada pagi hari. Makanan sarapan cepat ini dikemas dengan gula sederhana yang akan membakar tubuh Anda untuk energi dengan cepat, tetapi kurangnya lemak dalam yoghurt akan membuat Anda merasa lapar juga.

Artikel lain: 

Sarapan Instagramable, Coba Resep One Bite American Breakfast

6. Kue kering

Kue kering, croissant dan donat tidak sehat untuk sarapan karena tidak mengandung banyak serat dan protein namun sarat dengan kalori dan gula. Hal tersebut, akan membuat Anda lebih cepat lapar sebelum waktu makan siang. Sebagai gantinya, konsumsi telur yang dipadankan dengan buah dan sayuran.

7. Smoothie

Beberapa smoothie mengandung susu, es, dan krim full-fat yang lebih menyerupai milkshake daripada smoothie. Pilihlah minuman smoothies buatan sendiri yang lebih sehat.

8. Muffin

Muffin memiliki reputasi sebagai makanan yang sehat, tetapi kebanyakan muffin biasanya adalah kue kecil yang menyamar. Muffin dibuat dengan minyak sayur, telur, gula dan tepung halus dan satu-satunya bahan yang sehat adalah telur. Mereka juga mengandung gula tambahan atau diisi dengan buah-buahan kering dan keping coklat yang tinggi kalori.

9. Granola Bar

Granola bar disebutkan tidak baik untuk sarapan karena mengandung banyak gula tambahan. Granola bar mengandung kombinasi gula, madu, dan sirup jagung. Ini dapat meningkatkan kadar insulin, peradangan dan gula darah Anda.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."