3 Cara Mudah Terhindar dari Gejala Demensia di Masa Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi demensia. REUTERS

Ilustrasi demensia. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gejala demensia ditunjukkan dengan perubahan cara berpikir seseorang, biasanya diidentikkan dengan orang tua. Hal ini dianggap wajar ketika masa tua seseorang mengalami gangguan memori jangka pendek, pikun, dan penurunan kemampuan bicara hingga kemampuan motorik.

Baca juga: Awas, Kesepian Juga Sebabkan Demensia

Namun apakah setiap orang yang menua pasti mengalami demensia? Tentunya tidak. Anda bisa memilih menjadi tua dan tetap sehat, dengan melakukan tiga hal yang akan membuat kesehatan Anda tetap berkualitas meski memasuki usia senja, berikut ini.

#1. Olahraga Otak

Depositphotos
Depositphotos

Seperti halnya otot di tubuh, otak juga perlu terus dilatih agar tetap sehat dan kuat. Olahraga otak dilakukan dengan cara melakukan kegiatan yang dapat menstimulasi otak untuk terus berpikir. Jangan pikir Anda harus memikirkan masalah-masalah berat. Olahraga otak bisa dilakukan dengan cara ringan dan menyenangkan, misalnya bermain puzzle, menjalani kegiatan hobi seperti membaca, bermain musik, menonton film, atau nge-gym. Menjawab pernyataan trivia seperti mengisi teka-teki silang juga sangat membantu dalam mendorong kinerja otak.

#2. Perbanyak Menghirup Oksigen 

Depositphotos
Depositphotos

Kecukupan asupan oksigen sangat penting dalam menjaga kesehatan dua organ paling penting dalam tubuh: jantung dan paru-paru. Ini sebabnya Anda harus mempelajari cara bernapas yang benar. Lakukan pernapasan perut, dengan mengambil napas panjang dan memasukkan udara ke rongga perut, bukan rongga dada. Latihan ini sangat sederhana, namun memberi dampak besar bagi kesehatan orang di masa tua.

Oksigen juga membantu pengeluaran hormon endorfin yang membantu Anda merasa nyaman dan tenang. Oksigen juga baik untuk mengubah racun dalam tubuh, seperti trigliserida yang paling banyak terdapat di dalam sel tubuh, menjadi karbon dioksida yang dikeluarkan lewat embusan napas.

#3. Cukup Tidur 

Deposiphotos
Deposiphotos

Kurang tidur akan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit. Para ahli juga mengatakan, kurang tidur merupakan salah satu penyebab munculnya gangguan kesehatan mental dan demensia. Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat dan otak membenahi dirinya.

Ketika tidur, otak mengalami proses yang disebut konsolidasi. Ini adalah proses di mana otak menganalisa pengalaman dan ingatan apa saja yang dialami hari itu, lalu memindahkan memori-memori yang penting ke dalam bank ingatan jangka panjang. Beberapa ahli meyakini, bermimpi dapat membuang racun yang terdapat dalam otak.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."