Kebiasaan Remaja Saat Pilih Kosmetik: Ikut-ikutan Teman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi remaja dandan. pinimg.com

Ilustrasi remaja dandan. pinimg.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Remaja umumnya memiliki lingkaran pertemanan sendiri dan menjadi salah unsur yang membentuk kepribadiannya. Kelompok pertemanan seorang remaja cukup mempengaruhi pilihan seorang remaja, mulai dari pacar, sekolah, sampai kosmetik untuk remaja perempuan.

Baca: Anak Perempuan Mulai Perawatan Kecantikan di Umur...

Ketika berkumpul, mereka biasanya saling berbagi informasi tentang produk kecantikan apa saja yang digunakan dan bagaimana reaksinya pada kulit. Jika produk kecantikan itu memberikan efek yang bagus, bukan tidak mungkin temannya akan turut memakainya juga.

Youtuber dan influencer Clairin Hayes mengatakan banyak remaja yang mencoba-coba makeup karena mengikuti apa yang dilakukan temannya. "Padahal makeup itu belum cocok dan malah bikin kulitnya bermasalah," kata Clairin Hayes di acara Pigeon Teens Skincare Series di Jakarta.

Ilustrasi remaja dandan. unicasport.com

Selain tak sesuai dengan kebutuhan kulit, tubuh remaja masih dalam proses pertumbuhan. Terjadi perubahan hormonal di usia mereka dan itu mengakibatkan munculnya jerawat dan masalah komedo.

Baca juga: 6 Tips Berbicara dengan Anak Remaja

Clairin Hayes menyarankan siapapun, terutama remaja mengetahui produk yang tepat untuk mempertahankan kesehatan kulitnya. "Remaja harus selektif. Pilih kosmetik yang cocok dan sesuai kebutuhan kulitnya," kata dia. "Jika salah memilih bedak bisa bikin jerawatan dan terlihat tidak alami."

General Manager Marketing Skin Care Division PT Multi lndocitra Tbk, produsen Pigeon, Candra Kurnia, mengatakan Pigeon Teens Skincare Series bisa digunakan untuk semua jenis kulit remaja. "Formulasinya ringan karena Pigeon berawal dari produk bayi," katanya dia.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."