Mel B Alami PTSD, Masalah Pelampiasan Stres

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Melanie Brown. AP/Peter Kramer

Melanie Brown. AP/Peter Kramer

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mantan anggota Spice Girls, Melanie Brown atau Mel B, menjalani rehabilitasi karena mengalami post-traumatic stress disorder atau PTSD. Ini adalah gangguan stres pasca-trauma, dan pada kasus Mel B, dia melampiaskan semua masalah yang dihadapi ke alkohol dan perilaku seksual.

Mengutip The Sydney Morning Herald, Mel B mengatakan dia mengalami masa sulit selama 6 bulan akibat hubungan cintanya yang rumit dengan produser film Stephen Belafonte. "Saya begitu trauma untuk bisa menghidupkan lagi rasa cinta karena telah menjalin hubungan yang kejam dan menghadapi begitu banyak masalah," kata Mel B.

Setelah hampir 10 tahun menikah dengan Stephen Belafonte, Mel B yang memiliki 3 anak mengajukan gugatan cerai pada Maret 2017. Saat pasangan ini berebut hak asuh putri mereka, Madison, tuduhan penipuan dan kekerasan rumah tangga terungkap ke publik. Pengadilan menyatakan Mel B dan Stephen Belafonte resmi bercerai pada Desember 2018.

Spice Girls(dari kiri): Melanie Brown, Melanie Chisholm, Geri Halliwell, Emma Bunton dan Victoria Beckham berfoto bersama saat reuni di hotel St. Pancras Renaissance, London, (26/6). zimbio.com

Saat ini, juri America’s Got Talent itu berusaha membantu sesama pengidap PTSD melalui sebuah buku biografi tentang dirinya yang berjudul Brutally Honest. Pada Senin pagi, 27 Agustus 2018, Mel B mengunggah informasi mengenai PTSD dari US Department of Veterans Affairs melalui akun Twitternya.

"Saya terpaksa minum minuman beralkohol untuk mematikan rasa sakit. Tapi itu semua adalah cara untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi," tulis Mel B. "Jadi persoalan utamanya bukan pada konsumsi alkohol dan perilaku seks itu sendiri, melainkan apa yang terjadi di balik semua itu."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."