Suami Istri Sering Bertengkar dapat Memicu Beragam Penyakit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi pasangan bertengkar. Shuttterstock

Ilustrasi pasangan bertengkar. Shuttterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernikahan sejatinya diisi dengan rasa cinta, saling percaya dan saling menghormati. Jika sering diisi dengan konflik, hubungan antara suami dan istri menjadi tidak sehat, dan bahkan dapat memunculkan berbagai penyakit.

Psikolog dari Kemang Medical Care Tanti Diniyanti mengatakan ketika suami istri sering konflik, tentu akan muncul perasaan tidak nyaman, merah, dan kecewa. Jika perasaan tersebut tidak dapat dikelola dengan baik, maka akan berdampak langsung pada kesehatan.

Baca juga:
Menikah Secara Sederhana Lebih Sehat untuk Kesehatan dan Kantongmu

Kiat Menghindari Konflik Pernikahan karena Pertentangan Ego

Sebab, pada saat emosi secara fisik badan akan menjadi lebih tegang dan jantung berdegup lebih kencang yang membuat kadar hormon stres menjadi lebih tinggi sehingga bisa menyebabkan tekanan darah lebih tinggi atau mengganggu fungsi jantung.

"Intinya konflik atau marah itu harus dikelola karena prinsip secara umumnya semua orang tidak ingin berada dalam kondisi yang tertekan dalam waktu yang lama dan dengan intensitas yang tinggi. Kalau marah atau berkonflik, otak akan merasa tidak nyaman karena kondisinya tertekan dan ini bisa mengganggu emosi yang berdampak pada kesehatan jika terjadi secara terus menerus," ujar Tanti.

Ketika muncul masalah di dalam rumah tangga, pasangan suami istri harus dapat menyelesaikannya dengan kepala dingin, jangan biarkan konflik terjadi berlarut-larut. Sebab, bagaimanapun pertentangan atau perselisihan di dalam rumah tangga menjadi sesuatu yang sulit dihindari.

Pasangan yang telah menikah harus tetap mempelajari kondisi pasangannya masing-masing tidak perlu menutup diri. Bagaimana cara berbicara dan berkomunikasi yang benar dan tidak saling menyakiti, bagaimana istri bisa memahami pola pikir suami dan begitupun sebaliknya bagaimana suami juga dapat memahami pola pikir istri. keduanya juga harus meredakan emosinya masing-masing terlebih dahulu agar komunikasi dapat berjalan efektif.

Baca juga:
Psikolog Ungkap Fase Kritis Pernikahan, Harapan Vs Kenyataan

10 Sebab Pasangan Muda Ogah Menikah 

"Karena kalau emosinya sama-sama tinggi, komunikasinya juga menjadi tidak efektif yang ada semakin tidak karuan. Komunikasi yang baik dengan memilih kalimat yang benar sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi itu juga penting untuk dilakukan oleh suami istri agar tidak menimbulkan perbedan pendapat."

Menurutnya, hakikat dari menikah itu sebetulnya untuk mendapatkan kebahagiaan. Sebab, dari beberapa penelitian sebelumnya ditemukan juga bahwa orang yang menikah dapat hidup lebih lama, dan lebih sehat dibandingkan mereka yang bercerai, janda, atau tidak pernah menikah. Asalkan, pasangan tersebut mampu menyelesaikan persoalan dan konflik yang terjadi di dalam rumah tangga secara baik.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."