Pakar Jelaskan Waktu Tepat Lakukan Terapi Pasangan dan Manfaatnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernahkah kamu merasa hubunganmu dengan pasangan kendur? Atau sering bertengkar hingga muncul keinginan untuk berpisah? Cobalah ajak pasanganmu untuk terapi pasangan agar hubungan kalian dapat lebih erat kembali.

Ian Kerner, terapis pasangan dan contributor CNN, merangkum berbagai pertanyaan yang sering ditemukan terapis maupun psikolog dan psikitari dalam terapi pasangan. Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui saat akan terapi pasangan.

Kapan waktu yang tepat menemui terapis?
Pasangan seharusnya datang ke terapis jauh sebelum mereka “merasa perlu datang”. Sebagian besar ahli yakin bahwa terapi menjadi hal penting dalam sebuah hubungan. Masalah pasangan selalu dimulai dari hal kecil dan secara tidak sadar tumbuh menjadi besar hingga pasangan tidak dapat menyelesaikannya. Saat itulah terapi pasangan dapat membantu, dengan alat dan teknik yang tepat.

Perlunya pihak ketiga dalam membicarakan masalah pasangan menjadi penting. Masalah akan menemukan titik terang jika terdapat klarifikasi cerita dari tiga sudut pandang: sudut pandang kamu, sudut pandang pasangan kamu, dan sudut pandang terapis.

Apa keuntungan dari terapi pasangan?
Pasangan umumnya datang ke terapis untuk mencari solusi atas kehidupan seks, komunikasi, keuangan, dan perubahan pola hidup seperti gaya hidup setelah menikah atau memulai keluarga. Permasalahan komunikasi sering menjadi keluhan pasangan. Sebenarnya komunikasi itu tetap ada di antara pasangan, namun tidak efektif. Saat inilah bantuan terapis diperlukan. Terapis akan menganalisa pola komunikasi pasangan kemudian memberikan saran sebagai solusi.

Artikel lainnya:

7 Alasan Perempuan Berbohong kepada Pasangannya
Ketika Usia Pasangan Jauh Lebih Muda
Langkah Pertama yang Dilakukan Saat Pasangan Ketahuan Selingkuh

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com

Bagaimana kalau pasangan tidak mau diajak terapi?
Ini salah satu kendala umum yang sering terjadi dalam sesi terapi pasangan. Pendekatan kamu dalam mengajak pasangan menjadi penting. Bicaralah secara baik-baik dengan pasangan tentang niatmu berkonsultasi, apa yang membuatmu ingin melakukan terapi pasangan. Jangan langsung memaksa pasangan untuk melakukan terapi.

Jika pasangan masih ragu, kamu dapat pergi terapi sendiri dahulu. Ini juga menjadi keuntungan buatmu untuk mengembangkan diri. Setelah melihat perubahan dari dirimu melalui sesi terapi, mungkin pasangan akan berpikir kembali untuk melaksanakan terapi.

Bagaimana caranya mengetahui terapis yang cocok?
Mencari informasi tentang terapis terkait akan membantu referensimu. Tapi sebenarnya kamu tidak akan mengetahui apakah terapis tersebut cocok atau tidak sebelum hubungan dengan pasangan benar-benar kembali normal.

Secara umum, menjalani terapi dengan pasangan menjadi solusi yang baik. Melalui berbagai sesi terapi, kamu dan pasangan dapat menemukan kesamaan tujuan dan merasa yakin dapat memperbaiki hubungan.

CNN EDITION | AUDREY ANGELICA LOHO

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."