CANTIKA.COM, Jakarta - Meisya Siregar berbagi pengalaman soal memperkenalkan puasa kepada anak. Tahun lalu, putrinya, Song Louisa Mu'Khadijah bisa menyelesaikan puasa penuh selama lima hari dalam sebulan. Selebihnya, ia berpuasa setengah hari.
"Entah Ramadan tahun ini dia bisa puasa penuh berapa minggu. Yang membuat saya bahagia, dia bilang, 'Ternyata puasa itu seru ya, Bunda. Ini seperti permainan kalah dan menang.' Menurut saya, enggak apa-apa dia berpikir seperti itu untuk sementara. Seiring waktu saya akan mengajarinya esensi puasa yang sebenarnya," ujar Meisya di Jakarta belum lama ini.
Baca Juga:
Berdasarkan pengalaman Meisya Siregar, anak-anak tidak akan melakukan sesuatu yang mereka tidak sukai. Kalau disuruh memilih, anak-anak tentu berpikir lebih enak tidak puasa daripada puasa. Karena itu sebagai ibu, Meisya Siregar harus bisa mengemas ibadah puasa sebagai aktivitas yang menyenangkan.
Kepada Louisa misalnya, Meisya Siregar memberi tahu kalau mau tahu asyiknya puasa, coba saja dulu. Dengan menahan lapar dan haus setengah hari, momen makan terasa lebih menyenangkan. Besoknya, Meisya menantang anak-anak untuk tidak makan dan minum sampai ashar.
Artikel lainnya:
Rahasia Stamina Cita Citata: Kerja dari Sahur Sampai Buka Puasa
Putri Titian Drop karena Puasa Sambil Mengurus Anak dan Menyusui
Kartika Putri Curi Start Hidangan Lebaran Saat Puasa Ramadan
Baca Juga:
"Saya ingin mereka memandang puasa sebagai sesuatu yang asyik, bukan menyiksa diri. Louisa kemarin bilang, 'Bunda, aku seriawan. Jadi puasanya sampai ashar. Kalau enggak seriawan aku mau puasa sehari penuh.' Saya bahagia mendengarnya. Yang penting, kesadaran berpuasa dibangun sejak awal dan pelan-pelan. Enggak bisa instan," ujar Meisya Siregar.
Presenter 39 tahun itu berpendapat, agar anak-anak tertarik menjalankan, ibadah puasa mesti dikemas dengan cara menyenangkan seperti dunia mereka yang penuh warna dan sesuai imajinasi mereka. Di YouTube saat ini sedang heboh prank yang menantang orang melakukan suatu tindakan. Seperti halnya prank, Meisya Siregar menantang anak-anak melakukan tindakan yakni puasa.
"Kalau lolos, Louisa saya beri hadiah. Enggak apa-apa memberi anak imbalan setelah berhasil melakukan puasa," ujar Meisya. Namun cara penyampaian saat memberikan hadiah harus hari-hati. Dia mencontohkan saat berbicara kepada Louisa, Meisya mengatakan, "Nak, hadiah ini bukan karena kamu patuh dan mau puasa. Hadiah ini kebaikan kecil dari Bunda karena kamu berani mencoba dan berusaha. Ini karena kamu anak yang baik."
