Jessica Veranda Tergoda Operasi Plastik, Apa yang Mau Diubah?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Jessica Veranda. Instagram

Jessica Veranda. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jessica Veranda tampaknya belum merasa penampilannya sempurna. Baru-baru ini, Jessica mengatakan pernah ingin mengubah salah satu bagian wajahnya yang dianggap kurang oke dengan cara operasi plastik.

Baca juga:
Kontroversi Tubuh Blac Chyna, Operasi Plastik atau Olahraga?
Transgender Solena Chaniago, Detail Biaya Operasi Bagian Tubuhnya

Jessica Veranda ingin mempermak bagian pipi yang dinilai terlalu tembam. "Dulu sempat berpikir untuk mengoperasi bagian pipi supaya lebih tirus. Tapi, ternyata banyak fans yang suka sama aku karena pipiku chubby," kata mantan personel JKT48 ini di Grand Hyatt, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 24 April 2018.

Keinginan untuk operasi plastik itu muncul setelah Jessica Veranda sering memperhatikan wajah mereka yang telah menjalani operasi plastik. Hasilnya, wajah mereka memang tampak lebih menarik dan sesuai dengan definisi kecantikan pada umumnya.

Jessica Veranda. Instagram

Namun demikian, Jessica Veranda juga mempertimbangkan apa saja risiko jika menjalani operasi pastik. "Ada youtuber dan beauty blogger yang berbagi bagaimana before - after operasi plastik. Dan melihat bagaimana penyembuhan setelah operasi, katanya itu sakit sekali," ucap Jessica Veranda yang mengaku ketakutan setelah mengetahui risikonya.

Artikel terkait:
Wajah Inul Daratista Tampak Tirus di Gambar, Ada yang Aneh

Karena itu, meski pernah berniat melakukan operasi plastik, hingga kini Jessica Veranda belum melakukannya. Perempuan yang pernah menjadi center JKT48 di single Hallowen night tersebut memilih menghargai bentuk fisiknya saat ini. "Mataku ini mirip mata mama, dan bibir mirip dengan bibir papa. Kalau semua ini diubah, hilang nanti trademark-nya," ucap Jessica Veranda.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."