Ibu, di Era Serbadigital, Anak Tetap Butuh Permainan Fisik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com

Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak zaman sekarang ketika berada di dalam rumah lebih senang bermain ponsel, permainan video, dan tablet. Di samping itu, orang tua mengakui, kegiatan sekolah dan les yang padat menyita waktu bermain anak. 

Benar, anak butuh pendidikan akademis. Namun mereka juga butuh dididik menjadi manusia.

“Kita semua berusaha membuat anak lebih baik dalam menguasai komputer, tetapi anak-anak kita tidak perlu lebih kaku daripada komputer itu sendiri,” kata Kathy Hirsh-Pasek, profesor psikologi dan pakar bermain dari Universitas Temple, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Orang tua sering kali mengabaikan pentingnya kemampuan anak dalam bernegosiasi dengan orang lain, mengeksplorasi dunia, dan menemukan ide baru.

“Padahal hal-hal semacam ini harus dilakukan lebih baik oleh manusia daripada komputer dan bermain membantu anak mengembangkan kemampuan itu,” tegas Pasek.

Jangan malas mengajak anak bermain! Apalagi kegiatan bermain pura-pura bisa dipupuk sejak anak masih bayi, sebelum mereka mampu bicara atau bergerak aktif, misalnya berpura-pura jadi dokter, perawat, atau juru masak.

Caranya, dengan banyak mengajak anak bicara, menjelaskan hal-hal yang ada di sekitar anak, dan kebiasaan membacakan buku atau menceritakan dongeng sebelum tidur. Tidak sulit, hanya butuh komitmen.

AURA

Baca juga:
Kiat Mengatur Pemakaian Gawai oleh Anak
Karakter Orang Tua Zaman Now Bikin Anak Lebih Mandiri
Tips Menggendong Anak yang Benar Sesuai Usia

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."