Bosan Ditanya Kapan Nikah, Ikuti Saran Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pertanyaan "Kapan nikah?" menjadi momok tersendiri bagi para lajang. Apalagi jika sedang menghadiri acara keluarga, pernikahan misalnya. Tak jarang Anda sebisa mungkin menghindari pertanyaan tersebut. 

Menurut psikolog klinis dewasa dari Q Consulting, Rena Masri, ada reaksi positif dan negatif dan berujung ke hasil yang sama.  "Hasilnya kita tetap tidak akan tahu kapan kita akan menikah, maka kita harus lebih bijak dalam bersikap," ujarnya.. 

Jika takut tidak mampu mengendalikan emosi, Rena menganjurkan cukup membalas dengan senyum dan segera mengalihkan pembicaraan. Trik ini pas ditujukan untuk lawan bicara yang lebih tua. 

Rena menyarankan untuk mengungkapkan kepada lawan bicara, Anda kurang nyaman dengan pertanyaan ini. Namun di sisi lain sikap tegas ini bisa dipandang kurang sopan jika ditujukan untuk orang yang lebih tua.

Baca juga: Angel Lelga Dapat Angpao 4 Kantung di Pernikahan, Apa Saja Isinya

Trik lain, dengan memberi jawaban yang nyeleneh atau balas bertanya, dengan nada kalem. "Kalau yang nyeleneh misalnya, 'Memang kenapa? Kamu mau kasih amplop berapa?' Atau bisa dengan tanya balik, 'Kamu kapan punya anak?' Itu kalau yang bertanya sudah menikah tapi belum punya anak," Rena mencontohkan.

Trik bertanya balik bisa dikeluarkan ketika lawan bicara tidak bisa berkompromi walau Anda secara tegas mengungkapkan kurang nyaman dengan pertanyaan mereka. "Tujuannya supaya mereka bisa merasakan apa yang kita rasakan ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu," ujar Rena.

Baca juga: Konyolnya Vicky Prasetyo saat Pernikahan dengan Angel Lelga

Meski terkesan tak ada habisnya, pertanyaan ini mungkin saja berhenti ditanyakan. Sebab, kita tak tahu pasti alasan seseorang melontarkan pertanyaan itu. "Bisa jadi pertanyaan ini muncul karena tidak ada bahan omongan. Atau memang ada niat membantu mencarikan pasangan atau membantu mengatasi trauma percintaan, misalnya. Atau dengan hanya niat meledek," papar Rena. 

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."