Anak Makan Sambil Digendong atau Jalan - jalan, Itu Keliru Bunda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
ilustrasi anak makan (pixabay.com)

ilustrasi anak makan (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak sudah mulai mengenal makanan pada usia 6 bulan atau ketika menyantap makanan pendamping ASI. Sejak itu pula, anak mulai merasakan bagaimana cara makan yang menyenangkan sehingga lebih lahap dan makannya banyak.

Baca juga:
7 Tanda Anak Bakal Alami Gangguan Psikologis Saat Dewasa
Kim Kardashian Pamer Foto Jepretan Anak, Kok Posenya Begini?
Kiat Menghadapi Mompetitor, Ibu yang Berkompetisi Mengasuh Anak

Supaya terasa menyenangkan, orang tua kerap membiarkan anaknya makan sambil berjalan - jalan, bermain, atau digendong. Cara makan seperti ini ternyata tidak tepat. “Anak yang makan sambil jalan-jalan artinya ada upaya mengalihkan perhatian dari apa yang dia lakukan. Sehingga anak tahu apa yang dia makan dan kapan dia lapar. Ini bisa menyebabkan obesitas," kata pendiri lebaga psikologi TigaGenerasi yang juga penulis buku Anti Panik, Noella Birowo di Jakarta.

Anak juga tidak disarankan makan sambil bermain gadget atau menonton televisi. Noella Birowo menganjurkan anak makan sambil duduk dan memperhatikan apa yang dimakan. Namun tentunya kalau anak duduk sendiri tidak akan menyenangkan baginya. Sebab itu, orang tua mesti duduk bersamanya saat makan.

Ilustrasi anak makan buah. americdn.com

Pada saat itu, orang tua dan anak bisa berinteraksi sambil mengenalkan makanan yang disantap atau mengenalkan penggunaan alat makan, seperti sendok. Noella Birowo juga tak menyarankan anak makan sambil digendong. Sebab, cara itu tak baik untuk ibu atau mereka yang menggendong dan anak harus diajarkaan makan sambil duduk supaya menjadi kebiasaan hingga dewasa.

Khususnya pengenalan makan kepada bayi usia 6 sampai 12 bulan, Noella Birowo mengatakan buat suasananya menyenangkan dan pemberiannya bisa diselingi dengan camilan-camilan. "Bikin kebiasaan makan menjadi rutinitas yang menyenangkan," ucapnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."