7 Tanda Anak Bakal Alami Gangguan Psikologis Saat Dewasa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gangguan psikologis pada orang dewasa sejatinya bisa dideteksi sejak kecil. Sebelum terlambat, ada baiknya ayah dan bunda mengamati setiap gerak-gerik anak yang tak biasa dan mencari tahu kenapa dia melakukan itu. Saat sudah tahu apa sebabnya, segera temukan solusi dan tetap perhatikan setiap tahapan tumbuh kembang anak.

Baca juga:
Berebut Hak Asuh Anak, Ayah Bunda Ingat Satu Prinsip Penting
Difteri Rentan pada Anak, Ketahui Cara Penularan dan Mencegahnya

Ada beberapa sebab umum yang membuat anak merasa terganggu kejiwaannya saat kecil dan terbawa hingga dewasa. Diantaranya, kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan yang mendalam. Sebab itu, ayah dan bunda mesti waspada jika mendapati si kecil melakukan 7 hal berikut, seperti dikutip dari laman Brightside:

1. Kejam pada binatang
Jika seorang anak suka menyiksa bahkan sampai membunuh binatang, seharusnya orang tua sudah mulai waspada. Orang tua sebaiknya menanyakan alasan di balik kejam anak kepada binatang dan menjelaskan kalau tindakan itu tidak baik. Namun jika anak tak juga menurut, maka sudah waktunya orang tua mencari bantuan.

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com

2. Membakar tanpa alasan
Tanda lain yang bisa menunjukkan seorang anak berpotensi mengalami gangguan kejiwaan saat dewasa nanti adalah terbiasa membakar sesuatu tanpa alasan. Membakar adalah ekspresi kemarahan dan pembangkangan.

3. Sering dimarahi ketika mengompol
Anak yang belum bisa mengendalikan keinginan untuk buang air kecil alias masih ngompol, atau buang air besar mestinya tak perlu dimarahai, apalagi sampai dipukul. Jangan pula mempermalukan anak yang masih mengompol di depan teman-temannya. Kekerasan baik fisik maupun verbal yang dia alami ketika kecil akan terbawa hingga dewasa. Dan bisa menjadi dendam.

4. Senang melanggar aturan dan mengganggu orang lain
Bagi anak-anak, seharusnya saat mereka melanggar peraturan maka mereka akan sedih dan takut. Namun, jika anak tersebut justru menikmati atau merasa tak bersalah saat melanggar aturan, apalagi merasa tindakannya sebagai sesuatu yang lucu, maka orang tua harus waspada.

Ilustrasi kekerasan pada anak. shutterstock.com

5. Tak menyesal saat ketahuan berbohong
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa yang ketahuan berbohong pastinya akan merasa menyesal dan meminta maaf. Anak-anak yang berpotensi memiliki gangguan psikologis saat dewasa tak akan menunjukkan penyesalan meski ketahuan berbohong.

6. Suka menindas
Memang tak semua pelaku bullying adalah calon psikopat. Tapi jika seorang anak sudah melakukan hal tersebut sejak kecil dan tak pernah menyesali perbuatannya, maka orang tua harus bertindak. Anak yang terbiasa merisak akan menikmati kesengsaraan korbannya. Biasanya, anak yang suka mengganggu orang lain hanya ingin mendapatkan perhatian.

7. Tidak sensitif
Sesnsitif tidaknya anak bisa terbaca ketika mereka terlihat tenang, tidak takut atau tertekan ketika dinasihati atas kesalahannya. Anak seperti ini juga biasanya tidak memiliki simpati dan tak mengerti kasih sayang. Contoh sederhananya adalah, tidak pernah mengucapkan terima kasih ketika mendapat sesuatu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."