Ketahui Risiko Tato yang Sering Diabaikan Pemiliknya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi perempuan bertato. Shutterstock

Ilustrasi perempuan bertato. Shutterstock

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Tato merupakan seni lukis tubuh dengan menggunakan tinta yang dilakukan oleh seniman pembuat tato. Menurut sebuah survei dalam Journal of American Academy of Dermatology tahun 2006, 24 persen laki dan perempuan berusia 18 sampai 50 tahun memiliki tato.

Belum lama ini, Shafa Harris mentato tubuhnya. Dalam sebuah foto di akun Instagramnya, remaja 15 tahun ini menunjukkan tato bertuliskan ‘KING’ di area bibir bawah bagian dalam.

Siapa pun yang berani menggunakan tato harus siap dengan beragam risiko yang akan terjadi seperti masalah kesehatan. Terlebih lagi jika orang yang membuat tato tidak memperhatikan faktor keamanan dalam proses pembuatannya. Mengutip Webmd, berikut ini beberapa risiko yang ditimbulkan dari penggunaan tato.

Baca juga: Shafa Harris Tato Bibir, Ketahui Rambu Sebelum Bikin Tato

Shafa Harris dengan tato bertuliskan KING di bibir. Instagram

#1. Resiko terkena infeksi
Setiap jenis tato mempunyai efek yang buruk bagi kesehatan. Risiko terburuk adalah infeksi yang berbahaya, seperti HIV atau hepatitis C yang disebabkan oleh penggunaan jarum yang tidak steril dan infeksi kuit dalam atau impetigo. Selain itu jika tinta yang digunakan bukan tinta asli dan terdapat jamur atau bakteri di dalamnya dapat menyebabkan masalah pada mata, paru-paru, dan organ lainnya.

#2. Resiko alergi tato kosmetik
Ada beberapa orang yang alergi terhadap tinta tato, dan paling sering terjadi dengan tinta warna merah. Ketika tato kosmetik atau tato yang diaplikasikan ke bibir, alis dan bagian wajah lainya bereaksi terhadap pewarna atau logam yang digunakan pada kosmetik dapat melukai jaringan kulit dan menyebabkan pembengkakan atau ruam.

#3. Resiko alergi tato henna
Tidak hanya tato permanen yang menyebabkan alergi, tato sementara atau biasa disebut henna juga dapat menimbulkan reaksi alergi. Jangan pernah menggunakan pewarna rambut untuk mebuat tato pada tangan, karena pewarna rambut bukan dibuat untuk kulit. Hindari penggunaan henna hitam dan biru karena mungkin berasal dari tar batubara, yang sering menyebabkan alergi yang parah.

#4. Resiko bekas luka
Ketika pengguna tato memutuskan untuk menghapus tato jangan berharap akan dapat hasil yang sempurna seperti sebelum ditato. Ketika laser memecah pigmen tato, Anda akan mengalami reaksi alergi. Beberapa pengobatan laser berbeda menyebabkan lecet dan lepuhan pada kulit. Tidak semua tato yang dihilangkan akan terlepas sempurna. Pengangkatan tato laser yang aman juga bisa meninggalkan bekas luka.

ASTRIA PUTRI NURMAYA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."