Jangan Sampai Sakit, Jaga Kesehatan saat Libur Panjang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita sakit flu/bersin. Shutterstock.com

Ilustrasi wanita sakit flu/bersin. Shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta -  Jelang akhir tahun 2017, banyak yang merasa bersemangat untuk menghabiskan libur panjang. Namun, ketika akhirnya menikmati liburnya, banyak yang jatuh sakit. Penyebabnya adalah malas melakukan pekerjaan apapun selama libur panjang dan memilih untuk mendorong diri sendiri menyelesaikan semua pekerjaan yang ada. Karena itu, pada saat memasuki liburan, badan sudah merasa lelah dan rentan sakit.

Setelah bekerja lebih banyak dari biasanya, lalu langsung pergi liburan ke kota atau negara lain, badan seringkali tidak kuat untuk menerima perubahan tersebut. Hal yang sama juga bisa terjadi pada murid sekolah atau kuliah yang sibuk belajar untuk ujian akhir tahun.

“Orang-orang yang terbiasa bekerja berlebihan, yang memiliki posisi menuntut dan memiliki tekanan tinggi, akan memiliki masalah transisi antara lingkungan kerja dan non-kerja," tutur Profesor Ad Vingerhoets, psikolog Belanda dari Universitas Tilburg, seperti dikutip dari Executive Style.

Tubuh dan pikiran memiliki konektivitas di antara keduanya. Karena itu sangat penting untuk menyeimbangkan kesehatan, emosi, perasaan, pekerjaan. Mempertahankan keseimbangan tersebut dari waktu ke waktu adalah tantangan yang cukup besar. Ada beberapa cara untuk menghindari penyakit pada saat libur panjang.


Pertama, coba untuk tidak bekerja tanpa berhenti terlalu lama. Berikan periode di antara waktu bekerja untuk melakukan refleksi diri. Banyak yang jatuh sakit menjelang liburan karena tidak bisa mengendalikan diri dan sulit untuk berhenti bekerja. Lakukan aktivitas yang menggunakan sistem saraf parasimpatis, seperti yoga, meditasi, pernafasan, atau hobi di luar pekerjaan.

Meminum Vitamin C membuat sel darah putih lebih aktif. Vitamin C mengurangi risiko flu biasa pada orang-orang yang mengalami stres fisik berat. Tetapi gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang tepat dan berolahraga dengan cukup, juga penting.

Selain itu, rencanakan pembagian waktu sejak lama. Daripada melembur setiap malam, sehari atau dua hari sebelum libur panjang rencanakan apa yang perlu dilakukan seminggu sampai 10 hari sebelum libur. Dengan begitu, pembagian waktu dapat dilakukan dengan lebih sistematis dan mengurangi panik dan stres menjelang waktu libur.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."