Bagian Baju Wanita yang Wajib Diperhatikan Saat Naik Sepeda Motor

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi naik sepeda motor berboncengan. shutterstock.com

Ilustrasi naik sepeda motor berboncengan. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Wanita yang mengendarai sepeda motor atau dibonceng wajib memperhatikan busana yang dikenakannya. Terutama perempuan yang mengenakan busana longgar atau hijab, ada beberapa kecelakaan lantaran busana tersangkut di gigi roda sepeda motor.

Baca juga:
Siapa Lebih Mahir Berkendara, Pria atau Wanita?
Makin Banyak Pengendara Motor Wanita, Kecelakaan Makin Tinggi

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan busana memiliki dampak besar saat mengendarai atau dibonceng sepeda motor. Kondisi jalan yang kian ramai dan jarak antara kendaraan satu dan lainnya yang begitu dekat membuat pengendara sulit menghindari jika di depannya terjadi kecelakaan.

Dari sisi keterampilan berkendara, Budi mengatakan kalau cara berkendara perempuan dan laki - laki kurang lebih sama. "Namun, ada beberapa hal yang dapat membedakan cara berkendara pria dengan wanita, terutama dari unsur mode,” ujar Budi di Graha XL, Jakarta, Minggu 10 Desember 2017.

Ilustrasi kecelakaan sepeda motor. ANTARA/Fikri Yusuf

Terutama untuk wanita yang menggunakan busana yang longgar, Budi mengingatkan agar bagian bawah rok atau celana longgar, serta aksesoris lain yang dikenakan jangan sampai menjuntai. "Banyak kecelakaan yang terjadi karena busana yang digunakan tersangkut di roda sepeda motor,” ucapnya. "Pastikan pakaian dan aksesoris jauh dari putaran roda."

Selain dari busana, Budi menambahkan, pengendara atau wanita yang dibonceng kerap terpecah fokusnya. “Misalnya sedikit - sedikit lihat ponsel ada juga yang suka nyetir sambil pakai makeup di mobil,” ujar Budi. Menggunakan ponsel dan berdandan, merupakan kebiasaan yang berbahaya saat berkendara.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."