CANTIKA.COM, Jakarta - Masalah yang sering timbul saat menggunakan tas di antaranya tali tas putus, berbau, berjamur, jahitan terbuka atau mudah terkelupas. Setelah ditelusuri ada kontribusi kelalaian pemilik tas dilihat dari cara penyimpanan, membersihkan hingga memakai tas. Sandra Selviana selaku pendiri dan direktur marketing Your Bag Spa berbagi pengalaman bisnisnya selama tiga tahun ini berkutat dengan perawatan dan memperbaiki aneka tas.
Berikut 6 kelalaian yang bisa menyebabkan tas mudah rusak beserta tips merawat tas.
1. Menumpuk dan menggantung
Cara menyimpan tas dengan ditumpuk tidak disarankan karena bisa merusak tekstur ataupun mengurangi usia ketahanan tas. Menggantung tas dalam waktu lama juga tidak disarankan. Cara menyimpan tas yang dianjurkan disusun rapi di dalam rak atau lemari tertutup. Tas dikelompokkan sesuai jenis ataupun ukuran lebih baik agar mudah saat mencarinya saat sedang terburu-buru.
“Bila ada kotak atau dust bag, lebih baik digunakan untuk mengurangi debu-debu halus yang menempel di tas. Jangan lupa diangin-anginkan sebulan sekali untuk mengecek apakah ada perubahan di bagian dalam atau luar tas,” ucap Sandra.
2. Penggunaan koran di bagian dalam tas
Untuk mempertahankan struktur bentuk tas saat disimpan, idealnya bagian dalam tas diisi dengan bantal khusus penyangga tas yang berbahan lembut. “Kalau tidak punya bantal khusus itu, bisa menggunakan handuk atau selimut tipis. Syal yang sudah tidak terpakai juga bisa. Asalkan itu semua dalam kondisi bersih, bahannya lembut, dan dilipat rapi saat berada di dalam tas,” tutur Sandra.
“Hindari menyumpal bagian dalam tas dengan kertas koran. Tinta dan kondisi kertas yang daur ulang berisiko menempel ke bagian dalam tas, memicu bau dan bakteri, jadi rentan rusak,” Sandra menjelaskan.
3. Silica gel suka dianggap hanya bonus saat membeli tas
Benda satu ini kerap diabaikan karena bentuknya yang mungil dan suka dianggap hanya bonus ketika membeli tas. Ternyata silica gel wajib di bagian dalam tas saat menyimpan tas. “Silica gel berguna untuk menjaga kelembapan dan mencegah risiko jamuran. Ganti silica gel sebulan sekali. Benda ini mudah dibeli di sejumlah tempat perawatan tas, termasuk Your Bag Spa,” tukas pebisnis berusia 26 tahun ini.
<!--more-->
4. Menggunakan tas dalam waktu lama
Kebiasaan memakai satu jenis tas dalam waktu lama turut memicu kerusakan tas lebih cepat. “Saya menyarankan rotasi tas, jangan pakai satu tas yang itu saja dalam waktu lama. Dari penuturan klien yang senang pakai tas itu-itu saja, tanpa disadari kebiasaan ini bisa memicu tas jadi mudah rusak karena tidak ada waktu istirahat,” kata Sandra.
Dia menambahkan, “Kebiasan pakai tas yang itu-itu saja juga bikin kita enggan mengecek tas-tas yang disimpan. Dengan rotasi tas, kita bisa mengetahui kondisi setiap sehingga mencegah timbulnya jamur, berbau atau terkelupas. Sebaiknya terapkan rotasi tas setiap seminggu sekali.”
5. Memperlakukan tas seperti kantong doraemon
Acapkali perempuan memasukkan segala sesuatu barang ke dalam satu tas. “Saya perhatikan masalah tali tas putus atau robek karena tas diperlakukan seperti kantong doraemon, harus bisa memuat apapun. Kebiasaan ini membuat tas over capacity, mengurangi usia ketahanan tas, juga bisa menimbulkan kesehatan di bahu karena berat yang berlebihan,” ujar Sandra.
“Kalau membawa banyak barang, sebaiknya gunakan dua tas. Jangan satukan tas makanan dan minuman dengan barang lain seperti makeup atau minyak wangi,” tukasnya.
6. Membersihkan bagian luar tas dengan produk kosmetik atau perawatan
Siapa yang suka membersihkan noda di tas kulit dengan minyak kayu putih, aseton, losion, cuka apel, baking soda, atau baby oil? Bila ada, hentikan kebiasaan itu mulai saat ini “Kelihatannya bersih, tapi tindakan itu memicu kerusakan tekstur kulit secara perlahan-lahan seperti mudah terkelupas,” jelas Sandra.
“Tips merawat tas kulit, gunakan cairan semprotan khusus tas kulit untuk atasi noda. Lalu dikeringkan dengan lap berbahan katun atau microfiber. Kedua alat ini bisa dibeli di tempat perawatan tas,” tandasnya.