Advertisement
Advertisement
Advertisement

Emma Stone, Mark Ruffalo, Joe Alwyn dan Ribuan Insan Perfilman Dunia Boikot Institusi Film Israel

foto-reporter

Reporter

google-image
Emma Stone menghadiri karpet merah pada pemutaran perdana "Kinds of Kindness" di MOMA di New York City, AS, 20 Juni 2024. REUTERS/Caitlin Ochs

Emma Stone menghadiri karpet merah pada pemutaran perdana "Kinds of Kindness" di MOMA di New York City, AS, 20 Juni 2024. REUTERS/Caitlin Ochs

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Lebih dari 1.300 insan perfilman internasional, termasuk peraih Oscar, BAFTA, Emmy, dan Cannes, pada Senin, 8 September 2025 menyatakan sikap tegas untuk tidak bekerja sama dengan institusi perfilman Israel yang mereka anggap terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina.

Dalam pernyataan yang ditandatangani ratusan sineas, aktor, pekerja film, hingga lembaga perfilman, mereka menegaskan bahwa sinema memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi publik, dan karena itu, mereka menolak bekerja sama dengan lembaga film Israel. Beberapa nama besar pun terlibat dan tercatat ikut menandatangani pernyataan tegas tersebut di antaranya Olivia Colman, Javier Bardem, Aimee Lou Wood, Susan Sarandon, Emma Stone, Mark Ruffalo, Riz Ahmed, Tilda Swinton, Julia Sawalha, Miriam Margolyes, Ken Loach, serta Juliet Stevenson.

“Di tengah krisis mendesak ini, ketika banyak pemerintah justru mendukung pembantaian di Gaza, kami harus melakukan segalanya untuk menghentikan keterlibatan dalam horor tanpa henti itu,” demikian bunyi pernyataan yang dirilis. Mengacu pada keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menilai ada risiko genosida di Gaza, para sineas menegaskan bahwa kebebasan bagi semua orang adalah tugas moral mendasar yang tidak boleh diabaikan.

“Kami menjawab seruan sineas Palestina, yang meminta industri film dunia untuk tidak tinggal diam, tidak bersikap rasis atau dehumanis, dan melakukan segala upaya untuk mengakhiri keterlibatan dalam penindasan mereka," lanjutnya.

Pernyataan itu hadir terinspirasi dari gerakan Filmmakers United Against Apartheid pada masa apartheid di Afrika Selatan, ketika sineas dunia menolak memutar karya mereka di negara tersebut. Dengan semangat serupa, para sineas yang terlibat berjanji tidak akan memutar film, menghadiri, atau bekerja sama dengan festival, bioskop, stasiun TV, maupun perusahaan produksi Israel.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 64.500 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah yang terkepung. Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel kini juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang yang dilancarkannya di Gaza.

Pilihan Editor: Ketika Emma Stone Diserang Lebah di Red Carpet Cannes 2025, Awalnya Berusaha Tenang

Sita Planasari

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement