Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potret Puan Maharani Berbalut Kebaya Kartini dan Kain Batik Hokokai di Sidang Tahunan MPR

foto-reporter

Reporter

google-image
Puan Maharini/Foto: Instagram/Puan Maharini

Puan Maharini/Foto: Instagram/Puan Maharini

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada Jumat pagi, 15 Juli 2025, ruang Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dipenuhi nuansa khidmat dan kemegahan. Di antara derap langkah para pejabat negara yang bersiap memasuki Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI–DPD RI, sosok Ketua DPR RI Puan Maharani mencuri perhatian dengan balutan busana tradisional yang sarat makna.

Puan memilih kebaya Kartini berwarna hijau lime, sebuah pilihan warna yang memancarkan kesegaran namun tetap berwibawa. Potongan kebaya klasik itu dihiasi bordir motif bunga berwarna merah, krem, dan biru, menjalar anggun dari garis leher hingga pergelangan tangan. 

Di sisi kiri dada, tersemat bros besar berwarna perak dengan sentuhan mutiara, berpadu dengan pin berlogo DPR RI yang menjadi penanda perannya sebagai Ketua DPR. Melengkapi kebaya, sehelai selendang merah polos disampirkan di bahu kiri, menghadirkan kontras tegas yang menguatkan semangat merah-putih di momen kenegaraan.

Bawahannya, kain batik Hokokai bernuansa cokelat keemasan menjuntai anggun hingga mata kaki. Motifnya padat dan rumit, flora yang merekah berdampingan dengan kupu-kupu, ciri khas batik Hokokai yang melambangkan keindahan, ketangguhan, dan ketekunan. Setiap garis dan warna pada kain tampak dikerjakan dengan penuh presisi, menunjukkan nilai seni dan sejarah panjang batik pesisir Jawa.

Riasan wajahnya tampil natural namun tegas. Tatapan mata dipertegas dengan eyeliner rapi, sementara bibirnya dihiasi lipstik merah lembut. Rambutnya disanggul rapi ke belakang, dihiasi aksesori sederhana yang tetap memancarkan wibawa.

Batik Jawa Hokokai

Batik Jawa Hokokai adalah batik yang muncul pada saat pemerintahan Jepang di lndonesia. Ragam hias dan warnanya pun sesuai dengan selera masyarakat Jepang. Dengan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang motif, warna, dan fungsi yang ada dalam kain Batik Jawa Hokokai.  

Menyesuaikan dengan pemerintah Jepang maka masyarakat Pekalongan membuat batik yang disesuaikan dengan selera penguasa pada saat itu yaitu baik motif dan warnanya sesuai dengan motif-motif yang ada di Jepang. Tetapi hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh budaya pembuat batik itu sendiri. Dalam hal ini batik Jawa Hokokai sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa, Cina, Eropa dan India. 

Motif latar batik Jawa Hokokai banyak memdapat pengaruh dari budaya Jawa dengan memasukan motif pedalaman dalam setiap kainnya. Fungsi dari Batik Jawa Hokokai selain sebagai bahan sandang khususnya kain panjang, batik Jawa hokokai adalah simbol status bagi pemakainya. Dalam hal ini kain Batik Jawa Hokokai sebagai busana pembeda dengan yang lainnya, karena hanya dimiliki oleh orang-orang kaya dan dipakai dalam upacara perkawinan dan pada saat lebaran.

Pilihan Editor: Gaya Fashion Kebaya Figur Publik di HUT TNI ke-79, dari Puan Maharani hingga Maia Estianty

INSTAGRAM | ISI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement