CANTIKA.COM, Jakarta - Kolaborasi terbaru Tulola Jewelry kali ini menghadirkan Putri Marino, aktor dan bintang kenamaan Indonesia. Bersama Tulola, Putri ikut menyelami makna Identitas tema utama dari koleksi art wear ini. Putri melihat identitas sebagai proses tumbuh: bagaimana dirinya membentuk dan dibentuk oleh komunitas yang diwakili oleh beberapa motif komunal, serta pribadinya yang merdeka diinterpretasikan Tulola menjadi beragam design, yang terdiri dari 5 pcs Artwear, dan 6 pcs signature items.
Happy Salma, Founder & Creative Conceptor TULOLA Jewelry mengajak publik untuk menyelami makna terdalam dari jati diri, “Identitas” lahir dari inti diri yang sejati berakar dari tempat kita tumbuh, dipengaruhi oleh keluarga, leluhur, dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi. Seiring waktu, identitas akan mengakar, berkembang, dan menjelma menjadi bagian dari komunitas, hingga membentuk karakter kolektif sebuah bangsa
"Ada beberapa chapter (bagian) dari hidup kita yang dimulai dari kelahiran kita, dan harapannnya bisa jadi pengingat hidup agar tidak kehilangan akar. Misalnya begini, kita punya banyak kekayaan tapi kalau tidak punya identitas yang menyatukan. Konsep itu yang kita terjemahkan dalam Identitas," ucap Happy saat ditemui usai peresmian Kawan Nusantara, Kamis, 31 Juli 2025.
Salah satu kalung karya Tulola yang terinspirasi dari buku Arus Balik karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang dipamerkan di Kawan Nusantara bertajuk Identitas di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025/Foto: Tulola
TULOLA juga meluncurkan koleksi Artwear “Identitas” terdiri dari 41 items berupa anting, brooch, sirkam, kalung gelang, dan 8 items One of A Kind, yang memadukan kepiawaian pekerjaan tangan dengan teknik seni perhiasan adiluhung Nusantara.Dalam koleksi ini menggunakan motif-motif yang diberi nama: Warisan, Komunitas, Dunia Baru dan Legacy yang merupakan 4 babak perjalanan penemuan diri.
Warisan yang mencerminkan akar tempat kita tumbuh, dimaknai dengan motif alam semesta - keindahan ora dan fauna; Komunitas adalah lingkungan terdekat tempat kita merangkai benang-benang kehidupan, tercermin dengan motif anyaman sebagai simbol keterhubungan antar manusia, jalinan kokoh yang saling menopang. Dunia Baru adalah pribadi yang bersinar dan menemukan karakter personal yang utuh, “Aku ingin menjadi manusia bebas” kutipan sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer dalam buku Anak Semua Bangsa”; dan Legacy cerminan warisan untuk generasi mendatang, disimbolkan dalam rupa tas dengan bebatuan kristal.
Karya instalasi Kawan Nusantara Tulola yang mengangkat tema Identitas diluncurkan di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025/Foto: Doc. Tulola
Kolaborasi Batin dengan Berbagai Pihak
Tulola menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi “Identitas” melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang; seperti: Garden of Solo yang menghadirkan karya busana yang memadukan nilai tradisional dan pendekatan kontemporer; sutradara Garin Nugroho melalui medium fillm pendeknya “Kegelisahan Sinta” berdurasi 8 menit menggambarkan perjalanan batin menemukan jati diri; dan arsitek Trianzani Sulshi mengekspresikan keterkaitan antara identitas personal dan ruang di sekitarnya.
Sri Luce Rusna, Founder & Creative Designer TULOLA Jewelry, mengungkapkan bahwa koleksi
art-wear ini adalah hasil riset panjang tentang bentuk-bentuk simbolik dalam tradisi Nusantara yang dimaknai ulang untuk konteks hari ini. Desain dikembangkan dengan pendekatan kontemporer namun tetap mengakar pada teknik tradisi yang adiluhung.
“Struktur tas dirancang seperti ruang ekspresi masing-masing mewakili babak narasi Warisan, Komunitas, Dunia Baru, dan Legacy. Setiap detil ukiran, sambungan, hingga pemilihan batu mulia kami kerjakan dengan pendekatan yang sangat personal,” tutur Sri Luce.
Gagasan dan desain tersebut dijalin oleh tangan-tangan terampil para pengrajin atau artisan di Tulola yang memiliki keahlian khusus. Proses pengerjaan setiap produk ini seluruhnya menggunakan tangan dengan kombinasi bahan 92,5 perak perak murni, kemudian dilapisi emas 18 karat (gold dip), memerlukan waktu tiga minggu untuk setiap produknya. Teknik pengerjaan kawat perak dibentuk anyaman, gergaji pola, pola ditatah, kemudian dirangkai dengan patri.
Brand perhiasan lokal Tulola menggelar perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS” dengan menggandeng Putri Marino sebagai Muse di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025/Foto: Cantika/Ecka Pramita
Pada Kawan Nusantara kali ini, dihadirkan pula pameran Heroes of Heritage yakni koleksi karya hasil kolaborasi BCA melalui payung Bakti BCA, dengan Tulola dan dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging. Keduanya merupakan perajin perak senior yang telah lama berkarya dan memiliki pengalaman luas dalam dunia kerajinan seni perhiasan, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Karya-karya mereka tidak hanya mencerminkan keahlian seni leluhur, tetapi juga memperlihatkan kedalaman nilai budaya, khususnya dalam membuat pratima (benda suci).
Pameran yang berlangsung sedari tanggal 31 Juli - 1 Agustus 2025 di The Garden & Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta ini turut menggandeng 9 jenama UMKM Indonesia yang memiliki semangat kearifan lokal, menghargai warisan leluhur, namun diinovasikan dengan modern sesuai zaman, seperti: Dew It, Kala Studio, Kisah, Lana Daya, Nina MG, Oemah Etnik, Personal Chemistry, Rajnik, Varyan, dan Voneworld
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan,
kolaborasi Bakti BCA dengan TULOLA dalam ajang ini menjadi salah satu bukti komitmen perseroan dalam mendukung perkembangan UMKM dan pelestarian budaya asli Indonesia.
“Kerja sama seperti ini merupakan hal penting dan perlu dijaga keberadaannya, agar berbagai budaya asli Indonesia tetap lestari dan penggunaannya sesuai perkembangan zaman. Kami berkomitmen berperan aktif dalam pelestarian kebudayaan Indonesia, salah satunya seperti menjadi penghubung antara pengrajin lokal dan pelaku usaha seperti yang terjadi pada kolaborasi ini.
Karya hasil kolaborasi perajin dari Desa Wisata Taro dan TULOLA tersebut berupa bros manis yang dapat digunakan Sahabat Tulola sehari-hari, dengan mengerucut pada tema IDENTITAS. Motif-motif yang digunakan adalah representasi dari ratusan motif tradisi Bali yang biasa hadir dalam berbagai wujud persembahan; di antaranya: motif patra Bali, mandala, sampian, karang daun, dan lembu putih.
Selain menjembatani kerja sama antara perajin dari Desa Wisata Taro dengan TULOLA, Bakti BCA juga menghadirkan empat pelaku usaha serta jasa dalam Kawan Nusantara 2025. Keempatnya adalah kain wastra warna alam hasil binaan Bakti BCA, UMKM binaan Go Export BCA Sinta Cra dan Wastraloka, serta MUA Tuli Bakti BCA.
Pilihan Editor: Alasan Happy Salma Merekrut Banyak Karyawan Perempuan di Tulola
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika