Advertisement
Advertisement
Advertisement

Netflix Hadirkan A Normal Woman, Film Emosional Tentang Pencarian Jati Diri dan Tekanan Sosial

foto-reporter

Reporter

google-image
Konferensi Pers A Normal Woman, Rabu, 23 Juli 2025. Foto: Netflix

Konferensi Pers A Normal Woman, Rabu, 23 Juli 2025. Foto: Netflix

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaNetflix Indonesia kembali menghadirkan film orisinal terbaru berjudul "A Normal Woman", karya sutradara Lucky Kuswandi. Tayang perdana pada 24 Juli 2025, film yang ditulis bersama Andri Cung ini hadir dengan kisah yang emosional dan intens dengan sinematografi yang menggugah.

Kisahnya berangkat dari sosok Milla, seorang sosialita yang merasa dirinya mengidap penyakit misterius. Kondisi tersebut pun mengganggu hidupnya, dan membuat ian terdorong untuk mengungkap asal-muasal penyakit tersebut sebelum semuanya terlambat. Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (23/7/2025), Lucky Kuswandi mengungkap bahwa film ini berangkat dari ketertarikannya pada konsep healing atau penyembuhan diri.

“Ide awalnya adalah ketertarikan saya untuk mempelajari yang disebut healing, yang saya lihat sebagai self-retrieval atau mengambil kembali bagian-bagian yang hilang atau terhapus,” ujarnya. “Kita semua pasti pernah ada di titik sebagian dari diri kita terhapus karena kita harus menjalankan sebuah atau berbagai peran, dan kita tidak menyadari bahwa ini tidaklah normal. Di saat tersebut yang paling cerdas adalah tubuh kita, yang kemudian memberi alarm bahwa sepertinya ada yang tidak normal dengan cara kita menjalani hidup, yang muncul dalam berbagai bentuk," jelasnya.

Penulis sekaligus produser, Andri Cung, punmenambahkan bahwa film ini lahir dari observasi terhadap kondisi masyarakat modern. “Berawal dari percakapan dan observasi kami selama ini dalam menjalani kehidupan serta melihat masyarakat, kami berpikir bahwa kita sedang hidup di masyarakat dan dunia yang tidak baik-baik saja," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, keduanya pun menggambarkan kondisi yang banyak terjadi saat ini, seperti tuntutan untuk menampilkan diri sendiri selalu terlihat sempurna atau membuat orang lain terkesan, yang kemudian membuat seseorang melupakan dirinya sendiri. "Namun di film ini kami tidak ingin mengantagonisasi siapa pun, karena semua orang punya alasan dan menghadapi tekanan tertentu, sehingga semua tindakan memiliki akarnya masing-masing," tambahnya.

Marissa Anita. Foto: Netflix

Pentingnya Autentisitas

Sebagai pemeran utama, Marissa Anita yang memerankan tokoh Milla merasakan banyak pembelajaran dari karakter yang dimainkannya itu. Marissa menyebut sosok Milla adalah representasi perempuan yang menjalani terlalu banyak peran hingga lupa merawat diri sendiri.

“Setelah menjalani dan hidup bersama Milla sebelum dan selama syuting, dia mengajarkan saya tentang pentingnya autentisitas,” ujar Marissa. “Di zaman sekarang perempuan menjalani banyak sekali peran, baik sebagai istri, ibu, anak yang mengurus orang tua atau mertua, serta menjalani karier. Hidup Milla selalu didedikasikan kepada orang lain, dan itu tidak apa, jika datang dari tempat yang ajeg. Memberi diri kita ke orang lain tapi juga memberi ke diri sendiri adalah yang paling ideal," jelasnya.

“Yang saya pelajari dari kisah Milla adalah, dalam hidup jangan lupa untuk memberi ke diri sendiri supaya bisa terus penuh memberi ke orang lain. Seperti pohon yang berakar dengan sangat kuat, sehingga ketika kita harus menghadapi hidup yang banyak naik turunnya kita akan tetap mengakar dan bisa terus memberi," jelasnya.

Selain Marissa Anita, film ini juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Gisella Anastasia, Widyawati, Mima Shafa, dan Maya Hasan. Dengan nuansa penuh ketegangan, kedalaman emosi, dan sinematografi yang menggugah, "A Normal Woman" menyentuh berbagai aspek kehidupan, yaitu tekanan dalam rumah tangga, ekspektasi sosial, pencarian jati diri, serta luka batin yang belum pulih.

Pilihan Editor: Stranger Things 5 Segera Hadir, Antar Penggemar Menuju Klimaks yang Menegangkan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement