Bahaya Ultra Processed Food Mengintai, Seimbangkan dengan Real Food

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Seorang wanita yang mengenakan masker melewati rak-rak kosong mie instan dan makanan kaleng, ketika orang-orang membeli persediaan makanan setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura, 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su

Seorang wanita yang mengenakan masker melewati rak-rak kosong mie instan dan makanan kaleng, ketika orang-orang membeli persediaan makanan setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura, 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin berkembangnya teknologi tentu menjadi hal yang baik untuk masyarakat. Karena dengan penggunaan yang benar, teknologi akan sangat membantu kelancaran dan kemudahan kita sehari-hari. Namun tidak selalu dalam hal baik, perkembangan teknologi juga memiliki dampak negatif yang cukup besar bagi kesehatan kita. Seperti makin maraknya tren UPF atau Ultra Processed Food.

UPF bisa dikatakan sebagai makanan yang mengalami "pemrosesan super". Mengapa demikian? Karena proses pembuatan makanan sistem UPF sangat minim bahan asli.

UPF juga terlalu banyak tambahan gula, garam, perisa buatan, pengawet, pewarna, dan lainnya. Sehingga rasa, tekstur, dan bentuk makanan asli berubah dengan "super" dengan gizi yang menjadi "super sedikit" pula. Contoh makanan UPF antara lain seperti keripik, biskuit, minuman instan berbagai rasa, dan masih banyak lagi.

Sistem UPF banyak dilakukan oleh perusahaan manufaktur berskala besar sehingga dapat menghasilkan produk dengan jumlah banyak, dalam waktu singkat, rasa yang variatif, serta dijual dengan harga yang relatif terjangkau.

Itulah yang mendasari banyak masyarakat lebih memilih UPF dibanding Real Food. Sayangnya di balik keunggulan rasa UPF tersebut, penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, depresi, dan lainnya, mengintai kesehatan para pecinta makanan instan.

Sebagai gantinya, kita bisa beralih ke real food yang sehat. Berikut Cantika hadirkan informasi singkat mengenai Real Food atau RF, sehingga kita bisa terbebas atau minim konsumsi UPF.

  • Real Food adalah makanan alami dari alam, mudah ditemukan dan banyak macamnya seperti berbagai umbi, sayur, dan buah.
  • Pengolahan RF, cenderung lebih mudah, cepat dan tidak perlu banyak bumbu tambahan. Misalnya, cukup dengan ditumis, kukus, rebus, atau panggang.
  • Gizi kompleks, dengan pengolahan yang benar bisa menghasilkan makanan dengan gizi maksimal sesuai kebutuhan tubuh.

Sebenarnya boleh saja memakan UPF tapi harus sesuai porsi. Kesehatan akan mudah dijaga bila kita menerapkan pola hidup sehat, terutama dari makanan sehari-hari. Semoga bermanfaat.

Pilihan Editor: Bukan Ceramahi Anak, Ini Cara Wulan Guritno Ajarkan Gaya Hidup Sehat ke Buah Hati

BERBAGAI SUMBER

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."