7 Barang yang Wajib Dibeli Kalau Wisata Belanja ke Tokyo, Apa Saja?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu menjadikan Jepang sebagai salah satu destinasi andalan yang masuk dalam wish list? Jepang salah satu destinasi wisata belanja terpopuler di Asia dan dunia. Terdapat beragam atraksi wisata yang menarik perhatian wisatawan, dari arsitektur, jalan-jalan unik hingga pemandangan alam yang megah. 

Tokyo misalnya, ibukota Negeri Matahari Terbit ini juga dikenal sebagai kiblat fashion dan wisata belanja.  Tokyo memiliki lebih dari 2.400 shotengai atau jalan perbelanjaan, yang dikelilingi toko dan kios independen. Toko-toko tersebut menjual beragam barang, dengan harga yang terjangkau. Pusat perbelanjaan di Tokyo juga sangat banyak.

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari barang-barang terbaik bisa di beli Tokyo, pusat perbelanjaan, hingga jalan perbelanjaan di Tokyo, seperti dikutip dari laman Lifestyle Asia berikut ini.

Jenis barang yang bisa dibeli saat wisata belanja Tokyo

1. Pakaian

Seperti disebutkan sebelumnya, Tokyo menjadi kiblat fashion dunia. Di sini terdapat toko merek fashion, trendi dan mewah. Apa pun personal style-nya, kemungkinan bisa menemukan pakaian yang sesuai dengan selera dan anggaran. Tapi jangan hanya membeli pakaian biasa, beli juga pakaian tradisional, seperti yukata atau sukajan (jaket bomber

2. Oleh-oleh tradisional

Suvenir atau oleh-oleh tradisional khas negara tertentu biasanya menjadi barang bawaan wajib wisatawan. Jenisnya tentu beragam dan pilihannya tergantung preferensi masing-masing. Kalau dari Jepang, banyak wisatawan membeli makanan tradisional yang disebut wagashi, kucing maneki-neko yang lucu dan melambai, jimat keberuntungan yang dapat ditemukan di kuil, matcha, kotak bento, dan masih banyak lagi. Setiap prefektur memiliki Omiyage (atau suvenir) masing-masing. 

3. Kosmetik

Produk kecantikan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan alami, berkualitas tinggi dan terjangkau. Tentu saja jangan lewatkan membeli kosmetik di Tokyo. Banyak produk dengan komponen anti penuaan, minyak alami dan beras yang sering dijual. 

4. Anime, manga, dan permainan

Bagi penggemar berat anime, toko barang bekas menjual barang-barang antik seperti kartu remi yang harganya bisa mahal atau bisa ditawar.  Selain itu, koleksi patung-patung juga banyak, begitu pula manga dan barang bertema lainnya.

5. Alat tulis

Kalau menyukai alat tulis seperti buku catatan, pensil atau pulpen dengan desain yang menggemaskan di sini surganya. Termasuk washi tape yang hadir dalam berbagai desain atau stiker lucu. Alat tulis ini juga bisa menjadi suvenir untuk teman dan kerabat. Sebagai referensi, department store seperti Itoya dan Loft memiliki bagian khusus hanya untuk alat tulis.

6. Makanan, makanan ringan, dan bumbu

Wisatawan biasanya menghabiskan waktu berkeliling Don Quiote untuk menikmati makanan, camilan, dan bumbu Jepang terbaik. Bagi yang senang memasak hadirkan kembali cita rasa Jepang untuk di rumah, dengan berbagai jenis ramen, mochi, manisan, dan makanan ringan lainnya. Tak harus ke Don Quiote, di supermarket dan toko swalayan pun juga ada, tapi mungkin harganya berbeda.

7.  Barang dapur

Perlengkapan dapur dan peralatan makan di Jepang memiliki kualitas dan desain yang bagus. Dari juga sumpit hingga cangkir hadir dalam berbagai jenis dan desain. Termasuk pisau buatan pengrajin lokal yang membuatnya dengan tangan.

Pilihan Editor: Melenggang di Rakuten Fashion Week 2024 di Tokyo, (X)S.M.L Bawa Koleksi Busana Ramah Lingkungan

YUNIA PRATIWI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."