Ramadan Seru ala Zaskia Adya Mecca, Buka Puasa dan Tarawih Berjemaah di Rumah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Zaskia Adya Mecca usai ditemui acara buka puasa akbar

Zaskia Adya Mecca usai ditemui acara buka puasa akbar "Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan" oleh Royco di Masjid Istiqlal, Jumat, 15 Maret 2024/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti halnya umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, aktris, influencer, dan pengusaha Zaskia Adya Mecca juga memiliki kebiasaan rutin saat bulan Ramadan tiba. Di antaranya ialah menjalani buka bersama di rumah dan tarawih berjemaah yang langsung diimami oleh suaminya Hanung Bramantyo. 

Ibu dari lima anak, Kana Sybilla Bramantyo, Kala Madali Bramantyo, Bhai Kaba Bramantyo, Bhre Kata Bramantyo, dan Bhaj Kama Bramantyo ini pernah mengajak anak-anaknya untuk buka puasa bersama di rumah makan, tetapi mereka memilih buka di rumah saja. 

"Jadi anak-anak aku lebih suka buka di rumah, kami biasanya enggak yang makan berat gitu. Baru makan berat saat sahur, mereka malah lebih nyaman buka di rumah,"ucap Zaskia saat ditemui usai konferensi pers dan buka puasa akbar “Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan” oleh Royco di Masjid Istiqlal, Jumat, 15 Maret 2024. 

Selesai berbuka bersama dilanjutkan dengan tarawih berjemaah, bisa dibilang Zaskia dan keluarganya memang sudah punya tradisi tarawih di rumah sejak masa pandemi. "Walaupun Mas Hanung sibuk, tetapi dia selalu menyempatkan untuk jadi imam salat tarawih," ucap perempuan kelahiran 8 September 1987 ini. 

Pemeran dalam film Ayat-ayat Cinta ini mengatakan jika pandemi itu mengubah pola hidup menjadi luar biasa, salah satunya di bulan Ramadan. "Kalau dulu Ramadan, Mas Hanung masih suka syuting, aku juga masih ada kerja. Tapi pas pandemi itu tahun pertama kita full tarawih di rumah dan full diimami sama Mas Hanung begit juga dengan salat subuh selalu jemaah, itu rasa nikmat banget. Jadi itu salah satu kebiasaan di pandemi yang masih kita jaga sampai sekarang, berarti sudah 4 tahun," paparnya.  

Kegiatan Buka Puasa Akbar

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Bango dan Royco menggelar acara Buka Puasa Akbar untuk para jamaah dan mustahik di Masjid Istiqlal. Kegiatan ini merupakan awal dari kelanjutan kerja sama antara kedua belah pihak yang kali ini hadir melalui program “Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan”, berupa pendistribusian 50.000 paket puasa gratis ke 24 kota di Indonesia. 

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si. CFRM. mengatakan program “Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan” merupakan perwujudan nyata dari semangat kebersamaan dalam berbagi berkah Ramadan sebagai upaya menjadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan dengan sesama.

Menurut Rizaludin, BAZNAS kembali menggandeng Bango dan Royco sebagai mitra untuk melaksanakan program sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan. Setelah melakukan berbagai bentuk kerja sama, termasuk di awal tahun 2024 lalu melalui pembagian 10.000 paket sembako kepada kaum duafa, kali ini BAZNAS, Bango dan Royco kembali berkolaborasi dengan menyalurkan paket buka puasa gratis yang lezat bernutrisi sesuai dengan pedoman ”Isi Piringku” dan prinsip Halalan Thayyiban.

Konferensi pers dan buka puasa akbar “Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan” oleh Royco di Masjid Istiqlal, Jumat, 15 Maret 2024/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

“Kami ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah turut serta dalam mensukseskan program ini, khususnya para mitra yang telah berkolaborasi dengan kami, serta seluruh relawan yang dengan penuh dedikasi terlibat dalam pelaksanaan program,” pesan Rizaludin.

Sementara itu, Direktur Nutrition Unilever Indonesia, Amaryllis Esti Wijono menyatakan selama puluhan tahun, Bango dan Royco secara berkelanjutan berupaya memberikan kebaikan melalui berbagai inovasi dan program, yang bermuara pada komitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang. 

"Terlebih di bulan Ramadan, yang tidak hanya menjadi momen teristimewa bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kualitas iman dan takwa, namun juga kepada sesama manusia dengan memperkuat kepedulian terhadap sesama.”

Berbagi kebaikan atau bersedekah kepada mereka yang membutuhkan menjadi bentuk amalan yang mulia dan dianjurkan. Dari semua bentuk sedekah, makanan yang bernutrisi seimbang adalah salah satu yang diutamakan karena dapat membantu orang lain menjalankan kewajiban berpuasanya dalam kondisi yang sehat dan kuat.

Prof. Nasaruddin Umar selaku Imam Besar Masjid Istiqlal dan juga tuan rumah acara hari ini menanggapi saat kita berbagi pada sesama di bulan Ramadan, makanan yang diberikan sepatutnya adalah yang Halalan Thayyiban. Halal artinya memenuhi semua persyaratan kehalalan, mulai dari bahan makanan yang digunakan hingga cara pengolahannya; sedangkan Thayyib adalah yang memberikan manfaat
bagi tubuh. 

"Untuk berbuka puasa, makanan yang Thayyib adalah yang bergizi seimbang. Selain itu,
kelezatannya pun perlu diperhatikan agar dapat menyempurnakan nikmat dan rasa syukur saat berbuka. Akhirnya, dengan terpenuhinya aspek Halal maupun Thayyib, Insya Allah sedekah dalam bentuk makanan ini akan mendatangkan banyak kebaikan bagi mereka yang mengonsumsinya.”

Selama bulan Ramadan program kerja sama ini akan menjangkau para mustahik yang terdiri dari kaum duafa, yatim piatu, hingga para santri dan santri putri di pesantren. Paket buka puasa yang diberikan mencakup menu lezat bergizi seimbang sesuai pedoman “Isi Piringku”, diantaranya menu ayam goreng dan semur telur yang tidak hanya lezat namun juga kaya akan kandungan protein hewani yang mutlak dibutuhkan
tubuh saat berpuasa.

Pilihan Editor: Rumus Zaskia Adya Mecca Memilih Busana, Kenyamanan Nomor Satu

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."