Begini Persiapan dan Prosedur Pap Smear yang Perlu Diketahui

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita berkonsultasi dengan obgyn sebelum pap smear. Freepik.com/Stefamerpik

Ilustrasi wanita berkonsultasi dengan obgyn sebelum pap smear. Freepik.com/Stefamerpik

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pap smear, yang biasa dikenal dengan tes pap atau sitologi serviks, merupakan metode skrining penting untuk mendeteksi kanker serviks dan kelainan serviks lainnya. Tes ini berperan penting sebagai tindakan pencegahan atau preventif karena memungkinkan deteksi dini dan pengobatan masalah apa pun. Pap smear dapat membantu mengidentifikasi beberapa jenis kelainan serviks dan vagina atau miss V, termasuk sel prakanker, peradangan, dan infeksi. Dokter mungkin mendiagnosis kondisi berikut melalui pap smear:

- Peradangan: pap semar dapat mendeteksi peradangan pada leher rahim atau vagina, yang mungkin menandakan adanya masalah mendasar.

- Infeksi: pap smear dapat mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

- Sel Abnormal: pap smear dapat mendeteksi keberadaan sel abnormal pada jaringan serviks, sehingga memungkinkan dilakukannya penelitian dan pengobatan tambahan sesuai kebutuhan.

- Sel Prakanker: pap smear dapat mendeteksi kelainan prakanker pada sel serviks sejak dini, sehingga memungkinkan dilakukannya intervensi sebelum kanker dimulai.

Seberapa Sering Pap Smear Harus Dilakukan?

Frekuensi pap smear bervariasi menurut usia, riwayat kesehatan, dan faktor risiko kanker serviks. Secara umum, sebagian besar dokter menganjurkan wanita yang sudah berhubungan intim melakukan pap smear setiap tahun, dan mengulangi tes tersebut setiap tiga tahun bagi orang yang mendapatkan hasil normal.

Apakah Pap Smear Menyakitkan?

Biasanya, sikat kecil atau spatula digunakan untuk mengangkat sel-sel dari leher rahim dengan hati-hati sebagai persiapan untuk pap smear. Saat petugas kesehatan mengangkat selnya, Anda mungkin merasakan sedikit sensasi tergores atau tidak ada sensasi sama sekali. Setelah itu, Anda juga mungkin mengalami sekidit pendarahan.

Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, pemeriksaan ginekologi mungkin hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan. Meskipun cepat dan aman, situasi keintiman dapat membuat tidak nyaman. 

Ilustrasi pap smear. Shutterstock

Persiapan sebelum Pap Smear

Menurut Rushali Jadhav, Konsultan - OBGYN, Rumah Sakit Manipal, Kharadi, Pune, India, sebelum melakukan tes pap smear, penting untuk mencegah tindakan yang dapat mempengaruhi keakuratan hasil, seperti tidak melakukan hubungan intim, memakai tampon, atau memberikan obat vagina pada hari-hari sebelum tes.

Jika seseorang memiliki alergi atau kepekaan terhadap lateks, beri tahu dokter. Jika hal ini menunjukkan adanya kehamilan atau kecurigaan terkait kehamilan, penting untuk mendiskusikan segala kekhawatiran dengan dokter sebelum melakukan pap smear, karena mungkin ada lebih banyak risiko yang spesifik pada kondisi tersebut.

Menstruasi, penggunaan krim vagina, jeli, obat-obatan, atau busa spermisida pada hari-hari sebelum tes, karena hal-hal ini dapat mempengaruhi pH sel atau menutupi sel-sel yang menyimpang, merupakan faktor-faktor potensial yang dapat mengganggu keakuratan pap smear.

Prosedur Pap Smear

Selama prosedur, dokter akan dengan lembut memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk melihat serviks. Dokter kemudian akan mengambil sel dari serviks dengan sikat atau spatula khusus dan mengirimkannya ke laboratorium untuk evaluasi di bawah mikroskop.

Setelah pap smear, orang tersebut biasanya diperbolehkan melepaskan kakinya dari sanggurdi, dan meja pemeriksaan dapat dimodifikasi untuk membantu mereka duduk dengan nyaman. Kemudian diberikan tisu untuk menghilangkan sisa pelumasan dari organ intim demi privasi.  

Setelah pap smear, seseorang dapat melanjutkan aktivitas normalnya. Bercak lebih lanjut cenderung kecil, dan maxi pad yang ringan sudah cukup. Jika seseorang mengalami pendarahan hebat atau merasa khawatir, segera hubungi dokter.

Meskipun pap smear sangat berhasil dalam mengidentifikasi kelainan serviks, penting untuk memahami potensi bahaya dan keuntungan dari proses tersebut. Risikonya mencakup hasil positif palsu atau negatif palsu, sedangkan manfaatnya mencakup deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.

Pilihan Editor: Takut Pap Smear karena Menyakitkan, Ada Tipsnya

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."