Tips Memilih Susu Pertumbuhan bagi Anak yang Alergi Protein Hewani

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat

Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Air Susu Ibu atau ASI menjadi asupan pokok bagi anak sejak bayi hingga dua tahun. Namun, saat memasuki periode Makanan Pendamping ASI (MPASI) konsumsi susu pertumbuhkan bisa diberikan sesuai kebutuhan gizi anak. 

Salah satu ketentuan memilih susu pertumbuhan dikatakan Spesialis Gizi Klinik Juwalita Surapsari ialah diperkaya dengan banyak nutrisi penting seperti Zat Besi, Vitamin C, DHA, Minyak Ikan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi anak sesuai dengan tahap perkembangannya, sedangkan kebanyakan jenis susu lain di pasaran tidak dilengkapi dengan nutrisi penting sebanyak susu pertumbuhan. 

"Pertama, pilih yang mengandung gizi seperti energi, protein, fortifikasi omega 3 dan 6, dha, vitamin, dan zat besi. Kedua, susu pertumbuhan yang sesuai dengan umur anak-anak, dan ketiga kandungan susunya juga sudah difortifikasi dan memiliki kandungan gula sedikit," ucap Juwalita saat ditemui di acara talkshow Hari Gizi Nasional bertajuk Pentingnya Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024.

Talkshow peringati Hari Gizi Nasional bertajuk Pentingnya Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2024/Foto: Doc. Sari Husada

Lantas, bagaimana dengan anak yang mengalami alergi protein hewani? Juwalita membagikan tips memilih susu yang memiliki protein nabati dengan kandungan asam amino. Namun, pethatikan juga asupan protein nabatinya sudah bervariasi atau belum, sebab ada asam amino yang tidak dimiliki oleh salah satu jenis bahan makanan protein sumber nabati. 

"Nah, tetapi jarang sekali yang namanya anak itu alergi terhadap seluruh protein hewani, ya, kan. Kita cari satu-satu dulu penyebab alerginya, jadi jangan sampai kita mudah melakukan self diagnosis sehingga akhirnya kebutuhan nutrisi anak kurang terpenuhi terpenuhi," saran Juwalita. 

Kalau anak mengalai alergi protein hewani, susu kedelai yang difortifikasi bisa menjadi pengganti yang hasilnya sama tidak berbeda bermakna. "Kembali lagi, anak usianya berapa, kalau di atas 1 tahun, susah bisa makan sama kaya keluarga. Makannya harus bervariasi dan lengkap, kuncinya di variasi asupan makanan," tambah Juwalita. 

Pilihan Editor: Hari Gizi Nasional, Pemberian MPASI Kaya Protein Hewani Bisa Cegah Stunting

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."