Tidak Beri ASI Langsung pada Bayi, Bisa Bikin Buah Hati Bingung Puting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi menyusui. MomTricks

Ilustrasi menyusui. MomTricks

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pakar gizi masyarakat lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tan Shot Yen, mengatakan ibu yang tak memberikan air susu ibu (ASI) secara langsung sehingga menggunakan botol atau dot pada bayinya bisa mengakibatkan sang buah hati bingung puting.

"Anaknya bingung puting karena itu ibunya jadi eksklusif pumping (memerah ASI)," kata Tan dalam konferensi pers daring "Melindungi Ibu dan Anak dari Promosi Susu Formula yang Agresif" di Jakarta, Kamis 22 Desember 2023.

Karena ibu memompa ASI dengan alat, maka anak tidak menyusu secara langsung sehingga pengosongan payudara tidak maksimal. "Karena pumping atau dipompa, anaknya tidak menyusu langsung, jadi, pengosongan payudara tidak maksimal. Akhirnya ASI makin seret," ujar Tan.

Tan mengatakan tidak adanya edukasi terkait pentingnya memberikan ASI secara langsung atau ASI perah pada ibu atau orang yang mengasuh bayi menjadi salah satu dari sejumlah alasan akhirnya bayi diberikan susu formula, di samping ibu sejak awal rendah diri karena ASI-nya tak selancar ibu-ibu menyusui lainnya.

Berbicara alasan lain bayi akhirnya diberi susu formula yakni adanya anjuran tenaga kesehatan. Padahal menurut Tan, tenaga kesehatan dilarang memberikan susu formula yang dapat menghambat program pemberian ASI eksklusif dan ini didukung salah satunya oleh Peraturan Pemerintah.

Tan menambahkan, alasan lainnya memberikan bayi susu formula antara lain desakan mertua, teman, tetangga serta iri dengan anak-anak lain yang bertubuh gemuk. "Iri dengan anak-anak lain yang gembul. Jadi, patokannya bukan kurva tumbuh kembang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), WHO tetapi patokannya anak tetangga yang kayak roti sobek," kata Tan.

Tan menuturkan ada sejumlah alasan medis yang dapat diterima sebagai dasar penggunaan pengganti ASI, antara lain bayi mengalami galaktosemia klasik sehingga diperlukan formula khusus bebas galaktosa, atau ibu terinfeksi HIV namun dengan catatan jika pengganti ASI dapat diterima, layak, terjangkau, berkelanjutan dan aman.

Pilihan Editor: Pekan Menyusui Sedunia, 6 Manfaat ASI Bagi Kesehatan Bayi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."