5 Fakta Menarik Serial Tira yang Perlu Diketahui

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Chelsea Islan dalam serial Tira yang tayang perdana di Disney+ Hotstar 16 Desember 2023. Foto: Disney Indonesia

Chelsea Islan dalam serial Tira yang tayang perdana di Disney+ Hotstar 16 Desember 2023. Foto: Disney Indonesia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Serial Tira tayang perdana pada Sabtu kemarin, 16 Desember 2023 di Disney+ Hotstar. Serial live action superhero pertama dari Jagat Sinema Bumilangit ini diadaptasi dari komik populer dengan judul yang sama. Bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut sederet fakta serial yang diproduseri Joko Anwar, berikut beberapa di antaranya.

1. Sinopsis Serial Tira

Berjumlah 8 episode, Tira mengikuti kisah Suci (Chelsea Islan), seorang pemeran pengganti atau stuntwoman berbakat yang hidupnya berubah akibat sebuah kutukan mematikan yang ia terima setelah menyelamatkan sembilan orang anak dari ritual misterius. Suci harus menyeimbangkan kesibukannya dalam membangun karier, mempertahankan prestasinya di kampus, sambil berusaha untuk menyelamatkan nyawanya.

Situasi menjadi semakin rumit ketika Suci menyadari bahwa ia kini terjerumus dalam sebuah perang rahasia yang melibatkan orang-orang berpengaruh dan sebuah kekuatan kuno misterius.

2. Cerita Tira Personal dan Dekat dengan Banyak Orang

Menurut sang Sutradara Zahir Omar, Tira merupakan sebuah cerita yang personal dan dekat dengan banyak orang, ditambah dengan sentuhan konflik yang intens serta rangkaian aksi yang kompleks.

"Serial ini mengangkat nilai universal dengan karakter-karakter yang kuat, di mana mereka harus menemukan sekutu serta mentor dalam menghadapi ketakutan dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Cantika, 12 Desember 2023.

"Kami berharap, baik para penggemar superhero maupun drama, dapat dengan antusias menyambut Tira dan merasa terhibur saat mengikuti kisahnya," harapnya.

3. Proses Produksi

Fokus utama selama proses produksi serial Tira adalah menghidupkan cerita dengan elemen-elemen yang menantang dan membantu meningkatkan hasil karya dari para talenta Indonesia, menurut salah satu produser Tira, Wicky V. Olindo.

“Mulai dari pengembangan skrip, koreografi stunt, hingga merancang CGI yang rumit- kami beruntung memiliki tim yang berdedikasi dan dapat bekerja secara harmonis selama melewati proses yang penuh tantangan. Ini bukanlah proses yang singkat, namun kami sangat antusias untuk melihat hasil akhirnya,” kata Wicky.

4. Chelsea Islan Tumbuh Bersama Suci

Sebagai pemeran karakter Suci/Tira mengaku bahwa menjadi Tira merupakan pengalaman yang tak terlupakan baginya.

"Saya merasa seperti berjalan bersama Suci, yang mengatasi semua rintangan dan melawan ketakutannya untuk menemukan pahlawan di dalam dirinya, Tira," ungkap Chelsea.

Sebagai serial aksi pertamanya, Tira bukan hanya menjadi pencapaian dalam karier akting Chelsea, tetapi juga pengalaman pribadi yang unik untuknya. "Saya mendapat kesempatan untuk tumbuh bersama ceritanya hingga akhirnya menemukan makna dalam menjadi pahlawan sesungguhnya," imbuh istri Rob Clinton Kardinal itu.

5. Para Pemain, Penulis, dan Produser

Selain Chelsea Islan, serial Tira juga dibintangi oleh Bhisma Mulia sebagai Ben, Karina Suwandi sebagai Widya, Jeremie J. Tobing sebagai Haikal, Agnes Naomi sebagai Maudy, Asri Welas sebagai Wenny, Egi Fedly sebagai Angkasa, dan Marcell Siahaan sebagai Gun.

Serial Tira disutradarai oleh Zahir Omar dengan Bismarka Kurniawan, Wicky V. Olindo, dan Joko Anwar sebagai produser serta Anthony Buncio sebagai produser eksekutif/showrunner dan Kevin Ryan Himawan sebagai co-producer, berdasarkan cerita yang ditulis oleh Aline Djayasukmana bersama Ian Adiwibowo, Pratiwi Juliani, dan Mian Tiara.

Pilihan Editor: Curhat Chelsea Islan Perankan Karakter Suci di Tira: Latihan selama 2 Bulan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."