Literasi Keuangan Perempuan Meningkat, Menteri PPPA: Merdeka Finansial Bukanlah Impian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita mengatur alokasi keuangan. Freepik.com/marymarkevich

Ilustrasi wanita mengatur alokasi keuangan. Freepik.com/marymarkevich

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan mengalami peningkatan, yaitu dari 36,13% tahun 2019 menjadi 50,33% tahun 2022. Di Indonesia, 49,4% dari total 275,7 juta penduduk Indonesia adalah perempuan.

Tidak hanya itu, 64,5% pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) adalah perempuan sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan merupakan kelompok kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Inilah mengapa literasi 2 Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019 dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 dan inklusi keuangan menjadi penting untuk mendukung perempuan Indonesia semakin berdaya, hingga pada akhirnya bisa merdeka secara finansial dan keluarga pun ikut sejahtera.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan perempuan merupakan kekuatan bangsa dan negara yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan sehingga merdeka finansial bagi perempuan bukan hanya impian, tapi sebuah realita yangg dapat dicapai dengan edukasi, kesadaran dan tindakan nyata.

"Saya percaya, perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan
kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi serta pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Dalam jangka panjang, berdayanya seorang perempuan akan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ucapnya melalui siaran pers kepada CANTIKA, Kamis, 14 Desember 2023. 

Senada dengan Menteri PPPA, Michellina Laksmi Triwardhany, Presiden Direktur Prudential Indonesia menekankan pentingnya peran perempuan memiliki peran besar sebagai penggerak ekonomi nasional. “Kami percaya bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki perempuan yang cerdas dan berdaya, termasuk dalam hal finansial," ungkapnya. 

"Melalui program Literasi Keuangan bagi Perempuan, kami bangga dapat turut berkontribusi secara konkret dan berkelanjutan, hingga mampu menjangkau hingga 17,6 juta perempuan di berbagai wilayah di Indonesia selama empat tahun terakhir agar mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan bagi diri mereka dan keluarga serta tangguh menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi, termasuk dalam menghadapi resesi. Ini sejalan dengan komitmen kami sebagai mitra bagi setiap kehidupan dan pelindung bagi setiap masa depan,” tambah Michellina.

Program Edukasi Literasi Keuangan bagi Perempuan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."