Cerita Bertha Puspita Kelola Dua Jenama Fashion, Berawal dari Tugas Akhir Sekolah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Fashion stylist dan fashionpreneur, Bertha Puspita. Foto: Dok. istimewa

Fashion stylist dan fashionpreneur, Bertha Puspita. Foto: Dok. istimewa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengusaha mode (fashionpreneur), Bertha Puspita kini mengelola dua jenama fashion sekaligus, Young Woong dan Too Young. Jenama pertama yang dia dirikan adalah Young Woong yang berarti pahlawan alias hero dalam bahasa Korea. Menurut Bertha, merek Young Woong lahir dari tugas akhir sekolah dia di sekolah mode Esmod Jakarta tahun 2016. Ragam busana cerah dan berwarna-warni itu mendapat atensi positif dari sejumlah pihak di masa itu, mulai dari majalah mode hingga selebriti. 

"Waktu itu belum banyak jenama yang ngeluarin (koleksi) warna-warni, kebanyakan monokrom. 
Majalah mode juga interest-nya lumayan besar ke Young Woong dipakai untuk halaman fashion spread, cover," ujar Bertha kepada Cantika di Jakarta Selatan, Kamis, 23 November 2023.

Berangkat dari situ, dia pun mulai merintis bisnis jenama Young Woong. Sebagai direktur kreatif,  Bertha tak menampik terinspirasi dari penampilan idol Korea dalam mendesain. Meski demikian, dia tak melupakan unsur-unsur Indonesia di beberapa koleksinya.

Selang empat atau empat tahun kemudian, dia merilis Too Young di awal 2019. Semangatnya adalah jenama kedua ini diperuntukkan untuk penampilan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau, dan tetap mengusung warna-warni cerah.

"Woong Young itu fokusnya hardware, baju-baju panggung. Biasanya kami bikin untuk baju figur publik atau fashion show. Too Young dailywear, affordable," ucap perempuan yang pernah magang di label Patrick Owen itu.

Tantangan Kelola Dua Jenama Mode

Bertha menyebut salah satu tantangan mengelola dua jenama sekaligus adalah pembagian waktu. "Tantangannya membagi waktu. Punya satu brand aja sulit, ini dua. Karena sampai sekarang, aku masih hands on (terlibat) di keduanya," jelasnya.

Tantangan lain yang diungkap Bertha adalah soal produksi koleksi. "Seperti masalah produksi, memastikan deadline dan kualitas juga terkait teknis," ujarnya. Mengingat koleksi Too Young untuk tampilan sehari-hari, jumlah produksinya lebih banyak dari Woung Young.

Hingga saat ini, tim Bertha berjumlah delapan orang termasuk dirinya yang masih banyak berperan dalam desain. Menurut dia, dalam mendesain, selain terpengaruh idol Korea, dia juga melihat sekeliling dan perasaannya saat itu sebagai inspirasi. Dia berkisah pernah mengangkat tema Ondel-ondel di salah satu koleksi Young Woong sebagai wujud terima kasih dia ke Jakarta, tempat tinggalnya sedari lahir.

"Aku sempet bikin koleksi ketiga Young Woong tema ondel-ondel. Seumur hidup tinggalnya di Jakarta. Aku mau kasih dedikasi ke Jakarta. Dalam satubaju  terdiri dari potongan-potongan kain yang disusun sedemikian rupa sesuai angka ulang tahun Jakarta saat itu," ucapnya.

Rencana Rambah Thailand dan Korea

Untuk mengembangkan bisnis Too Young, Bertha mengatakan koleksinya akan dijual di salah satu toko di Thailand. Saat itu dia tak membagikan lokasi persisnya, tapi dia menyebut kawasan toko yang digemari anak muda di negeri Gajah Putih itu.

Menurut dia, sebenarnya rencana ini dijadwalkan pada 2020 silam, namun karena pandemi Covid-19 ditunda untuk sementara waktu.

"Agak sedihnya ada beberapa plan (rencana) yang tertunda. Awalnya rencana kita dah bisa ekspor ke beberapa negara Asia di 2020. Krn Covid semua ditutup, ditunda dulu. Di akhir tahun ini hingga awal tahun depan, bakal ada di negara pertama di Thailand," jelasnya.

Dia mengatakan memilih Thailand karena lokasinya dekat dengan Indonesia juga koleksi Too Young sepertinya cocok dengan pasar Thailand yang berani padu padan busana juga warna. "Kita coba dulu di Thailand, selanjutnya di Korea," harap Bertha Puspita. 

Pilihan Editor: Perjuangan Chiki Fawzi Bangun Label Chikigo, Belanja Bahan Sendiri hingga Strategi Harga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."