Korban Kekerasan Seksual Butuh Cerita Kepada Orang yang Tepat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kekerasan seksual. Doc. Marisa Kuhlewein (QUT) and Rachel Octaviani (UPH)

Ilustrasi kekerasan seksual. Doc. Marisa Kuhlewein (QUT) and Rachel Octaviani (UPH)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai korban kekerasan seksual, seringkali tak punya ruang dan orang yang tepat untuk menceritakan kisah yang mereka alami.  Psikolog klinis dari Universitas Indonesia Mellia Christian mengatakan bahwa penting bagi korban kekerasan seksual untuk menceritakan peristiwa yang dialami kepada orang yang tepat.

"Penting untuk kemudian berbicara dan menceritakan hal itu kepada orang lain supaya (menyadarkan korban) memang peristiwa itu benar-benar dialami dan dilaporkan, jangan didiamkan" kata Mellia, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu, 25 November 2023; 

Respon yang tepat dari seseorang terhadap korban kekerasan seksual, kata Mellia, akan sangat berdampak terhadap keadaan emosional korban. "Orang jadi malas melaporkan (kekerasan seksual) karena banyak yang nggak percaya, cenderung menyalahkan. Memang ketika itu terjadi, kita harus memastikan bahwa orang yang kita laporkan adalah orang-orang yang memang bisa memberikan respon yang tepat," ujar Mellia.

Apabila korban memperoleh respon yang positif dari seseorang yang dia percayai untuk mengetahui peristiwa kekerasan yang dia alami, maka rasa percaya diri korban akan semakin meningkat untuk melaporkan tindakan tersebut. Mellia mengatakan bahwa intervensi juga harus dilakukan terhadap masyarakat dalam menyikapi peristiwa kekerasan seksual.

"Yang harus diperhatikan adalah pertama, jangan cenderung menyalahkan korban. Kedua, berani untuk bersama-sama menanggulangi," ujar Mellia.

Kekerasan seksual, kata Mellia, bisa terjadi pada siapa saja. Seluruh komponen harus bertanggungjawab, peduli, dan berani bersuara saat menyaksikan peristiwa kekerasan seksual.

"Semua orang harus berani speak up (berbicara) karena kalau lingkungan yang lebih besar saja tidak berani, bagaimana korbannya?," kata Mellia. Tidak hanya di ruang privat, kekerasan seksual juga kerap terjadi di ruang publik.

Selain harus mampu melindungi diri sendiri Mellia juga berharap perempuan berani memberikan batasan terhadap hal yang termasuk ke dalam kategori kekerasan seksual.

"Berani untuk berbicara dan mengungkapkan hal yang tidak menyenangkan atau saat mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan," kata Mellia.

Pilihan Editor: Kementerian PPPA Minta Orang Tidak Ragu Melapor Bila Tahu Ada Kasus Kekerasan Seksual

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."