Cegah Stunting, CIMB Niaga Gandeng UNICEF Rintis Program Atasi Gizi Buruk di NTT selama 3 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penanganan gagal tumbuh kembang alias stunting menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Segala lini bergerak termasuk dunia perbankan. Bertepatan dengan Hari Anak Sedunia pada 20 November kemarin, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menginisiasi kerja sama strategis untuk membantu Pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia. Program Deteksi Dini dan Penanganan Gizi Buruk untuk Cegah Stunting akan berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga tahun.

Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus gizi buruk. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022, terungkap bahwa di Indonesia 1 dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting. 

Tantangan kesehatan tersebut tentu menjadi masalah serius yang harus dituntaskan bersama. Apabila tidak diatasi sejak dini, akan berdampak negatif pada kesehatan, perkembangan, dan kemampuan anak di masa depan. Bahkan dapat berakibat mengancam bonus demografi Indonesia pada 2030, di mana generasi usia produktif yang seharusnya memiliki kualitas dan daya saing tinggi justru tidak memiliki kemampuan yang memadai akibat stunting.

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga menaruh perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu pula yang mendorong bekerja sama dengan UNICEF mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.

Adapun pogram ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya menghapuskan semua bentuk kekurangan gizi pada 2030.

“Kami menyadari masalah wasting dan stunting merupakan tantangan yang harus dihadapi secara gotong royong. Karena itu, dalam program ini CIMB Niaga berkolaborasi dengan UNICEF serta juga memberikan kesempatan kepada masyarakat dan nasabah yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui Rekening CIMB Niaga Peduli," kata Fransiska di Jakarta, Senin, 20 November 2023 dalam siaran pers yang diterima Cantika.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Program Gizi UNICEF Indonesia Mamadou Ndiaye menyatakan melalui kerja sama dengan Bank CIMB Niaga merupakan aksi nyata untuk memperkuat sistem guna mendukung anak-anak mendapatkan makanan sehat dan memberikan layanan yang menyelamatkan nyawa mereka.

"Bersama, kami berupaya mengurangi segala bentuk malnutrisi termasuk stunting dan wasting, serta membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka," imbuhnya.

"Kemitraan ini tidak hanya berkontribusi dalam membangun masa depan cerah bagi setiap anak, namun juga mendukung tujuan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045," tegasnya.

Dengan upaya bersama ini diharapkan program dapat mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.

(dari kiri) Nutrition Specialist UNICEF Indonesia Blandina Rosalina Bait, Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, Chief of Nutrition Program UNICEF Indonesia Mamadou Ndiaye (tengah), Community Relations Head CIMB Niaga Susy Hermanses, Head of Marketing, dan Brand and Customer Experience CIMB Niaga Toni Darusman dalam acara peluncuran kerja sama aksi peduli gizi anak Indonesia "Program Deteksi Dini dan Penanganan Gizi Buruk untuk Cegah Stunting", yang diselenggarakan CIMB Niaga dan UNICEF di Jakarta, Senin, 20 November 2023. Foto: Dok. CIMB Niaga

Bantuan dan Kegiatan

Bantuan CIMB Niaga dan donasi nasabah yang terkumpul akan disalurkan UNICEF untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Program ini juga berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dimonitor pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi secara dini dan segera ditangani.

Adapun program ini akan dilakukan melalui lima kegiatan untuk deteksi dini dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk yaitu penguatan kapasitas pengasuh, kader posyandu, dan Guru PAUD serta penyediaan pita lingkar lengan atas (LiLA)

Selain itu, ada pula penguatan kapasitas layanan kesehatan untuk penanganan anak gizi buruk, mengadakan kelas parenting terkait pencegahan; deteksi dini dan rujukan anak berisiko wasting, dan mendukung penyediaan makanan tambahan lokal bergizi bagi anak-anak PAUD.

Selain bersama UNICEF, sebelumnya CIMB Niaga melalui Unit Usaha Syariah (CIMB Niaga Syariah) juga telah mencanangkan progam Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan salah satu media nasional.

Pilihan Editor: Anak Stunting Perlu Terus Dapatkan Stimulasi Otak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."