Untuk Orang Tua, Simak 5 Cara Menumbuhkan Body Positivity pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu sedang berbincang dengan putrinya. Foto: Pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar

Ilustrasi ibu sedang berbincang dengan putrinya. Foto: Pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Citra tubuh adalah bagaimana perasaan kita terhadap tubuh kita. Citra tubuh yang positif atau body positivity berkontribusi pada harga diri yang sehat, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengetahui bahwa tubuh lebih dari sekadar penampilan fisik. Anak-anak dengan citra tubuh yang positif dapat menerima dan merayakan dirinya apa adanya.

Sebaliknya, anak-anak dengan citra tubuh negatif berisiko mengalami harga diri yang buruk, semakin sering mengkritik diri sendiri, dan tekanan emosional yang berujung kecemasan klinis, depresi, atau gangguan makan yang ekstrem. Kondisi tersebut bisa berdampak pada semua bidang kehidupan yang penting mulai dari akademis hingga membentuk dan memelihara persahabatan.

Mengingat body positivity merupakan bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan holistik anak kita, penting bagi orang tua untuk menumbuhkan body positivity pada anak sedari dini.

Berikut sederet cara menumbuhkan body positivity pada anak menurut Mukta Dhavalikar, Psikolog Klinis Anak dan Remaja di Niyama Digital Healthcare, India, dikutip dari Hindustan Times, Jumat, 3 November 2023.

1. Memberi Contoh

Anak-anak belajar dengan meneladani orang dewasa. Renungkan rasa tidak aman Anda sendiri. Jadilah panutan dan mulailah merasa nyaman dengan tubuh Anda sendiri terlebih dahulu.

2. Tunjukkan Penghargaan

Ini adalah pesan kuat yang dapat kita, sebagai orang tua, sampaikan. Secara sadar menghargai atribut nonfisik seperti kebaikan, keberanian, dan sifat suka menolong. Biarkan anak-anak tahu bahwa Anda menghargai mereka sebagai manusia, bukan hanya karena kelucuan atau kecantikannya.

3. Hindari Memberi Label

Jangan dengan santai atau bercanda menggunakan kata sifat seperti gemuk, kurus, dan lain-lain yang menonjolkan ketidaksempurnaan fisik. Hal itu akan menumbuhkan rasa tidak aman alias insecure.

4. Fokus pada Kesehatan, bukan Berat Badan

Jangan biarkan hubungan anak Anda dengan makanan dan olahraga menjadi berpusat pada berat badan (berkisar pada penurunan atau penambahan berat badan). Tekankan aspek positif lainnya dari makanan dan aktivitas fisik seperti menjaga kesehatan fisik maupun mental, meningkatkan konsentrasi, hingga cara mencintai diri sendiri alias self-love.

5. Waspadai Pengaruh Media Sosial

Paparan terus-menerus terhadap standar kecantikan yang tidak realistis dan hasil photoshop dapat menyebabkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap tubuh seseorang. Bicaralah dengan anak tentang hal itu. Diskusi yang sehat dan komunikasi yang terbuka tentu dapat membantu mengurangi dampak negatif di media sosial.

"Sebagai orang tua, kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun, jika menyangkut kesejahteraan psikologis mereka, terkadang stigma menghambat kita. Di era virtual ini, ada layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan menjamin perawatan ahli bagi anak-anak kita. Ketahui kapan harus mencari bantuan profesional, dan jangan ragu untuk menghubungi spesialis ketika Anda melihat anak Anda dalam kesusahan,” pungkas Mukta Dhavalikar.

Pilihan Editor: Body Positivity ala Tasya Farasya, Berpikir Positif pada Tubuh Sendiri

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."