Body Positivity ala Tasya Farasya, Berpikir Positif pada Tubuh Sendiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Tasya Farasya. Instagram

Tasya Farasya. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rasa tidak pernah cukup sudah menjadi sifat alamiah manusia. Jika bertubuh gemuk, pasti memiliki keinginan untuk kurus lalu melakukan diet. 

Adapula yang sudah memiliki tubuh kurus, tetap merasa dirinya gemuk lalu menjalani diet supaya lebih langsing. Belum lagi dengan warna kulit, model rambut, tinggi badan yang dijadikan sebagai standar kecantikan bagi orang lain.

Padahal, setiap orang memiliki kecantikan atau daya tariknya masing-masing. Inilah mengapa pentingnya untuk belajar mencintai diri sendiri atau biasa yang disebut dengan body positivity

Dilansir dari Psychology Today, body positivity adalah prinsip yang membuat seseorang menerima tubuhnya apa adanya. Belum lama ini, Beauty Influencer sekaligus Youtuber, Tasya Farasya mengungkap pandangannya mengenai definisi body positivity versi dirinya. Hal ini dia ungkap di kanal Youtube BUND Lifetainment bersama Nagita Slavina dan Rachel Vennya pada 3 September 2022. 

Menurutnya, body positivity pada dasarnya adalah, bagaimana pun keadaan yang dialami oleh badan seseorang, seseorang tersebut tetap melewati prosesnya dengan pikiran yang positif. Lagipula, menurutnya cinta kepada diri sendiri tidak melulu soal fisik. 

Body Positivity itu pada dasarnya harusnya tuh, berfikir positif dalam keadaan apapun yang lagi kita alamin sama badan kita gituloh. Jadi kayak, oke nih gua lagi gak suka sama keadaan badan gua sekarang, misal gua terlalu overweight atau apa, gua akan berusaha, tapi dalam proses gua berusaha, itu gua menghadapinya dalam keadaan positif," jelas Tasya. 

“Karena kan cinta ke diri sendiri bukan kayak terpaku fisik doang gituloh, fisik aja," imbuhnya.

Tasya juga membagikan ceritanya saat ia sempat mengalami eating disorder. Menurut Alodokter, eating disorder sebuah gangguan mental ketika seseorang mengonsumsi makanan. Biasanya penderita dapat mengonsumsi makanan terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Para penderita gangguan eating disorder juga terobsesi dengan bentuk tubuh dan berat badannya.

Hal tersebut ia alami ketika mendengar penilaian orang lain yang menyebut dirinya gemuk. Mendengar hal tersebut, ia membenarkan hal tersebut yang akhirnya membuatnya melakukan diet tidak sehat.

Berdasarkan pernyataannya, hal tersebut membuatnya mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis. "Jadi dulu aku sempet ke dokter gizi juga emang udah masuk ke arah eating disorder gituloh,” ucap Tasya. 

“Sampe 46kilo dalam waktu kayak 2 bulan atau tiga bulan doang," ujar Tasya. 

Mendengar cerita Tasya Farasya, Nagita Slavina berkata bahwa, bila ingin melakukan perubahan atas diri sendiri, harus didasari kemauan dan motivasi dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Karena setiap orang memiliki pilihan atas tubuhnya sendiri. “Itu bener-bener harus 100 persen kemauan diri sendiri," ujar Nagita Slavina

Baca: Intip Isi Tas Tasya Farasya, Dompet Kartu, Buku Doa Harian, hingga Sampel Produk

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI | Youtube: BUND Lifetainment. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."